Thursday, October 15, 2009

Waspada, Salah Diet Bisa Penyakitan!


Sehubungan dengan kekuatiran terhadap kesehatan dan penampilan, saat ini, banyak sekali orang yang mulai menerapkan beragam pola diet dalam kesehariannya. Mulai dari Tiger diet yang hanya mengonsumsi daging dan olahan, diet karbohidrat, mengonsumsi jamu, teh pelangsing, mengombinasikan jenis makanan tertentu sampai menjadi vegetarian.

Namun, banyak yang kurang menyadari kadang diet yang telah dipilih tersebut itu menyehatkan atau hanya berorientasi pada ‘berat badan pasti turun’ tanpa jaminan tubuh tetap sehat atau sebaliknya?

Sebelum memilih cara berdiet, sebaiknya kenali dulu gejala berikut yang merupakan indikasi bahwa Anda telah melakukan diet yang salah.

Mual, pusing dan bau nafas tak sedap

Sumber karbohidrat seperti roti, pasta, nasi dan kentang adalah sumber serat dan antioksidan seperti vitamin E dan selenium yang berfungsi untuk melawan penyakit. Jika Anda menerapkan diet rendah karbohidrat yang terlalu ketat, bisa mengakibatkan penyakit ketosis, yaitu gangguan kesehatan karena otak tidak mendapatkan pemenuhan kebutuhan glukosanya.

Nah, yang terjadi selanjutnya adalah lemak pada tubuh Anda tidak dapat terbakar secara sempurna. Semakin lama Anda akan merasakan gejala sering mual, pusing dan gangguan pencernaan yang berujung pada mengalami halitosis (napas tak sedap).

Mudah capek, lesu dan tak bergairah

Walau banyak orang mengaku badannya terasa lebih sehat karena menjadi vegetarian, tapi ternyata pola makan ini dapat menyebabkan tubuh kekurangan zat besi, vitamin B12 dan omega 3. Tak hanya itu, menjadi vegetarian bisa menyebabkan seseorang kekurangan beberapa unsur gizi yang tidak bisa digantikan oleh makanan lain.

Misalnya lemak esensial atau protein hewani. Selanjutnya akan timbul keluhan seperti mudah capek, selalu lesu dan tak bergairah, bahkan sering mengalami nyeri sendi.

Sering buang air kecil dan air besar

Produk teh, jamu pelangsing dan ramuan alami lainnya kerap mengklaim berkandungan bahan alami/herbal yang aman untuk dikonsumsi. Padahal sebenarnya, efektifitas maupun efek sampingnya belum pernah diteliti. Sifatnya yang diuretik, cenderung menyebabkan Anda jadi sering berkemih. Dengan begitu, konon lemak dalam tubuhpun ikut terbuang dan berat badan turun.

Sebenarnya saat sering berkemih, beberapa zat mineral penting ikut terbuang. Tak hanya itu, bahaya bagi kesehatan jantung pun patut diperhitungkan. Sedangkan produk berupa pil pelangsing seringkali memicu buang air besar, sehingga lagi-lagi penurunan berat badan yang terjadi adalah semu. Artinya, pil pelangsing hanya bisa menguras isi perut dan bukan melangsingkan!

sumber : inilah.com

0 comments:

Post a Comment