Mengetahui orang yang Anda kenal dekat dan sayangi menderita depresi tentunya sangat menyulitkan, membingungkan dan menyedihkan tidak hanya bagi orang tersebut tetapi juga bagi diri Anda sendiri. Anda ingin membantu tapi di sisi lain Anda tidak ingin melakukan kesalahan saat memberi saran dan bertindak. Apabila Anda sedang mencari cara untuk menolong seseorang yang mengalami depresi berikut adalah petunjuk-petunjuk yang perlu Anda ketahui.
Mengenali Gejala Depresi
Mengenali tanda-tanda depresi orang yang Anda sayangi. Setelah Anda memahami tanda-tanda depresi, Anda dapat mengenali tanda-tanda tersebut pada orang yang Anda kasihi. Anda tidak perlu menjadi dokter untuk dapat mengenali tanda-tanda depresi. Berikut beberapa cara mengetahui seseorang sedang mengalami depresi:
- Jika orang tersebut mengalami perubahan karakter. 6 bulan yang lalu Anda berbagi momen yang menyenangkan bersamanya, sekarang ia tidak banyak berbicara dan Anda dapat melihat jelas kesedihan yang ia rasakan. Kemungkinan ia mengalami depresi dan tidak menyadari kondisi tersebut.
- Jika orang tersebut merasa sangat sedih dan putus asa terhadap semua hal dalam hidupnya. Apabila orang tersebut tidak antusias ketika berbicara mengenai masa depan karena ia sendiri tidak yakin bahwa situasi akan menjadi lebih baik.
- Jika orang tersebut tidak ingin melakukan apa-apa atau pergi kemanapun. Apabila orang tersebut tidak berhasrat ke luar rumah atau berinteraksi dengan orang lain.
- Apabila orang tersebut tidak lagi memperhatikan penampilannya, merawat diri atau bahkan tidak ingat kapan terakhir kali mandi.
- Apabila ia dahulu sangat aktif dan sekarang lebih banyak menghabiskan waktunya dengan tidur atau di atas tempat tidur.
- Jika Anda sendiri sulit mengingat terakhir kali ia tertawa atau mengucapkan hal yang positif.
- Jika ia terus menerus berputus asa.
Berbicara terbuka dengan orang yang Anda sayangi mengenai depresi yang ia alami. Setelah Anda mengetahui secara pasti bahwa orang yang Anda kasihi mengalami depresi, Anda harus jujur dan berbicara terbuka dengannya. Jika ia tidak mahu mengakui bahwa ia memiliki masalah, maka orang tersebut tidak akan pernah dapat mengatasi masalahnya. Berikut cara-cara untuk melakukannya:
Bersikap tegas. Jelaskan bahwa Anda mengkhawatirkannya dan Anda berpikir bahwa kawan Anda tersebut memiliki masalah. Jangan biarkan dia menepisnya dengan mengatakan bahwa ia hanya sedang mengalami "bulan yang kurang baik" -- jangan biarkan dia mengganti topik pembicaraan.
Jangan melakukan konfrontasi. Ingat bahwa orang yang Anda sayangi tersebut menderita masalah emosi dan berada dalam kondisi rentan. Meskipun perlu bersikap tegas, jangan bersikap terlalu tegas pada awal pembicaraan. Alih-alih mengatakan, "Kamu sedang depresi. Bagaimana kita harus mengatasinya?" mulailah dengan berkata, "Tampaknya akhir-akhir ini kamu sering sedih. Apakah ada masalah?" Usahakan kawan Anda sampai pada kesimpulan yang sama dengan yang Anda yakini.
Lakukan langkah-langkah selanjutnya. Setelah kawan Anda mengakui bahwa ia mengalami depresi, Anda mulai menanyakan apakah langkah selanjutnya yang ia kehendaki terhadap masalah yang sedang dihadapinya. Apakah dia ingin mengatasi masalah tersebut atau hanya ingin menghabiskan waktu dengan Anda dan membiarkan kondisi tersebut sebagaimana adanya?
Meminta Pertolongan Orang Lain
Ketahui kapan kawan Anda memerlukan bantuan profesional. Sebelum Anda berdua berusaha menyelesaikan masalah sendiri, harus dipahami bahwa depresi yang tidak diatasi akan berdampak serius. Sebelum hal yang lebih serius terjadi, kawan Anda mungkin harus pergi ke dokter.
Ahli medis memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai kondisi kawan Anda dan langkah-langkah yang harus diambil, khususnya apabila kawan Anda memerlukan rawatan obat. Anda bisa menemani kawan Anda mengunjungi dokter supaya ia merasa lebih nyaman.
Jika kawan Anda berpikir untuk bunuh diri atau pernah berbicara mengenai hal ini, ia harus segera meminta bantuan profesional secepatnya. Ini bukan lelucon. Jangan meremehkan ucapannya mengenai bunuh diri, segera ajak dia mengunjungi dokter. Anda juga harus mengingatkan orang-orang terdekat di sekeliling kawan Anda mengenai kondisinya.
Berkomunikasi dengan orang-orang terdekat di sekeliling kawan Anda. Jangan menolong kawan Anda tersebut seorang diri. Hubungi keluarga, kawan atau ahli agama. Anda akan memperoleh informasi tambahan dan perspektif lain mengenai orang yang Anda kasihi serta tidak lagi merasa sendiri berhadapan dengan masalah yang ada.
Anda juga bisa mengadakan pertemuan dengan orang-orang terdekat kawan Anda membicarakan masalah ini atau bahkan membentuk tim penyokong jika Anda pikir perlu dilakukan. Anda tidak sendiri lagi karena bekerja bersama dalam satu tim dengan orang-orang tersebut.
Hati-hati sewaktu menyampaikan kepada orang lain mengenai kondisi depresi seseorang. Jika seseorang tidak memahami masalah ini secara keseluruhan, sikap menghakimi akan muncul. Oleh karena itu hati-hati memilih orang yang akan Anda ajak bekerjasama.
Memberikan Sokongan Moral
Menjadi pendengar yang baik. Hal terbaik yang dapat Anda lakukan adalah mendengarkan orang yang Anda kasihi berbicara mengenai depresi yang ia alami. Siap untuk mendengar apa saja yang ingin ia ungkapkan dan berusaha tidak tampak terkejut walaupun kawan Anda mengatakan sesuatu yang menakutkan karena sikap tersebut akan membuatnya menutup diri. Bersikaplah terbuka dan penuh perhatian.
Apabila orang yang Anda sayangi mengungkapkan hal yang meresahkan, dukung dia dengan berkata, "Tentunya sangat berat menceritakan hal itu kepada Saya" atau "Terima kasih sudah mau berbagi cerita."
Berikan orang yang Anda sayangi perhatian penuh. Simpan telepon, lakukan kontak mata untuk menunjukkan bahwa Anda sungguh-sungguh berusaha 100 persen menjadi pendengar yang baik.
Apabila ia menolak untuk berbicara, bertanya dengan pertanyaan yang tepat. Bertanya dengan pertanyaan yang penuh empati dan timbang rasa supaya orang yang Anda kasihi mau berbagi walaupun hanya bertanya mengenai aktivitas yang dijalaninya selama seminggu.
Mengetahui apa yang ingin disampaikan. Afeksi dan simpati sangat dibutuhkan orang yang mengalami depresi. Tidak hanya menjadi pendengar yang baik, Anda juga harus sangat hati-hati dan cukup sensitif ketika berbicara mengenai depresi yang dialaminya.
Berkata pada seseorang "sudahlah lupakan saja" atau "santai sajalah" adalah sesuatu yang sangat tidak membantu penyelesaian masalah. Bersikaplah sensitif. Pikirkan jika seseorang mengatakan pada Anda bahwa Anda harus memperbaiki sikap yang Anda tunjukkan akhir-akhir ini ketika Anda merasa seluruh dunia menentang Anda dan semuanya tidak ada yang berjalan dengan baik. Memahami walaupun kondisi ini bersifat sementara namum sangat nyata dan menyakitkan bagi penderita.
Hal terbaik yang patut diucapkan adalah, "Bagaimana Saya dapat membantu?" atau "Saya akan selalu ada untukmu. Saya tidak akan membiarkanmu menghadapi sendiri masalah ini."
Menyadari bahwa orang yang Anda kasihi mungkin tidak jujur dengan perasaan yang mereka rasakan. Banyak orang-orang yang mengalami depresi merasa malu dengan kondisinya dan tidak berkata jujur mengenai depresi yang mereka alami. Oleh sebab itu jika seseorang bertanya, "Apakah kamu baik-baik saja?" mereka cenderung berkata "iya," tapi Anda harus berusaha supaya mereka dapat mengungkapkan yang sesungguhnya mereka rasakan.
Jangan beradu argumentasi dengan orang yang mengalami depresi mengenai perasaan mereka. Perasaan orang yang mengalami depresi mungkin nampak irasional bagi Anda tetapi mengatakan bahwa ia salah bahkan berdebat dengannya bukan cara yang tepat. Sebaliknya lebih baik Anda berkata, "Saya ikut sedih mendengar apa yang Anda rasakan. Apa yang bisa Saya bantu?"
Selalu berkomunikasi. Telpon orang yang Anda kasihi, tulis kartu atau surat yang membesarkan hatinya atau kunjungi rumahnya. Hal ini menunjukkan Anda akan selalu mendukungnya apapun yang terjadi. Terdapat berbagai cara untuk berkomunikasi dengan orang yang Anda sayangi tersebut
Nyatakan akan sering mengunjunginya tanpa terlalu membebani dirinya
Jika Anda sibuk bekerja, kirim email untuk mengetahui kabarnya.
Jika tidak dapat menelepon setiap hari, berkomunikasi melalui SMS sesering mungkin.
Sesekali menjauh. Anda mungkin akan merasakan frustasi ketika nasehat dan dukungan Anda dibalas dengan kemurungan dan resistansi. Penting untuk diingat jangan mengambil hati sikap pesimis orang yang Anda kasihi -- ini merupakan gejala dari penyakit dan bukan refleksi sesungguhnya dari usaha Anda. Jika Anda merasakan sifat pesimis tersebut banyak menyedot energi, berhenti sejenak dan habiskan waktu melakukan hal-hal yang menimbulkan inspirasi dan menyenangkan -- hal ini sangat penting jika Anda hidup bersama orang tersebut dan sulit untuk lari dari kondisi tersebut. Lakukan langkah-langkah berikut.
Arahkan perasaan frustasi Anda kepada penyakitnya bukan individunya.
Walaupun Anda tidak bersamanya setiap saat. Setidaknya hubungi sekali sehari supaya Anda mengetahui kabarnya.
Terkadang hanya mendengarkan perasaan mereka dan membuat lelucon tentangnya dapat menghilangkan perasaan depresi. Namun, Anda harus paham betul apa yang mereka rasakan dan benar-benar berempati dengan orang tersebut untuk dapat melakukan hal ini. Tertawa adalah obat terbaik.
Memberikan Dukungan Fisik
Ajak orang yang Anda kasihi ke luar rumah. Jika ia banyak menghabiskan waktu di luar bukan terkungkung di dalam rumah ia akan merasa lebih baik walaupun hanya sebentar. Mengajak untuk melakukan aktivitas bersama-sama juga dapat memaksanya ke luar rumah bahkan untuk pertama kalinya. Hal ini bisa jadi sangat sulit bagi seseorang yang mengalami depresi. Lakukan apapun yang bisa diupayakan untuk mengajak orang yang Anda sayangi ke luar menghirup udara segar. Berikut beberapa petunjuk yang bisa dipraktikkan:
Nikmati sinar matahari. Sinar matahari dapat memperbaiki suasana hati seseorang. Hanya dengan ke luar sejenak menikmati sinar matahari dapat menjadikan suasana hatinya lebih baik.
Berjalan-jalan. Anda tidak perlu mengajaknya maraton. Coba ajak orang yang Anda sayangi berjalan-jalan selama 20 menit ia akan merasa lebih baik setelah melakukan aktivitas fisik ringan di luar.
Ajak orang yang Anda kasihi melakukan yoga di luar rumah, berenang atau aktivitas lain yang memaksanya ke luar rumah. Ingat bahwa kawan Anda mengalami depresi, kegiatan-kegiatan semacam ini bisa jadi menimbulkan stres bukan relaksasi. Namun jika kawan Anda setuju mencoba hal-hal baru dan suasana hatinya baik, ajak ia melakukan aktivitas luar rumah.
Dorong kawan Anda untuk mencari hobi baru. Depresinya akan berkurang jika ia memiliki sesuatu aktivitas yang ia dapat terlibat di dalamnya dan sesuatu yang ditunggu-tunggu. Meskipun Anda tidak perlu memaksanya skydiving atau belajar bahasa Jepang, mendorongnya mempelajari hal-hal yang baru dapat mengalihkan perhatiannya dari drepresi.
Cari beberapa literatur yang membangkitkan pikiran dan semangatnya. Anda dapat membaca bersama di taman atau mendiskusikan bacaan tersebut setelah ia selesai membacanya.
Bawakan film-film dari sutradara baru favorit Anda. Kawan Anda bisa jatuh cinta dengan serangkaian film baru dan Anda sekaligus menemaninya semasa menonton.
Sarankan dia untuk mengekspresikan bakat artistiknya. Menggambar, melukis atau menulis puisi dapat menolong kawan Anda mengekspresikan dirinya. Pastikan depresi bukan satu-satunya yang Ia pikirkan.
Selalu berada di sisinya untuk memperbaiki kehidupannya hari demi hari. Anda bisa mengajaknya mencoba hal-hal baru dan pergi ke luar rumah namun terkadang hal terbaik yang bisa Anda lakukan adalah selalu berada disisinya melakukan hal-hal yang biasa bahkan membosankan. Hal ini akan membuatnya tidak terlalu kesepian.
Bersamanya saat aktivitas sehari-hari seperti memasak hidangan siang hari atau menonton TV menciptakan perbedaan besar.
Anda dapat meringankan beban orang yang depresi dengan membantu hal-hal kecil -- melakukan pekerjaan sehari-hari, belanja makanan dan keperluan, memasak, membersihkan rumah atau mencuci pakaian kotornya
Bergantung pada situasi, memberikannya kontak fisik seperti pelukan juga dapat membuatnya merasa lebih baik.
Pertahankan Semangat Anda
Jaga diri Anda dengan sebaik-baiknya. Sangat mudah tenggelam dengan masalah kawan Anda dan melupakan diri sendiri. Anda juga mungkin mengalami "depresi menular," atau terpicu dengan masalah sendiri. Sadari bahwa perasaan frustasi, tidak berdaya dan marah adalah normal.
Apabila Anda memiliki terlalu banyak persoalan pribadi untuk diselesaikan, Anda mungkin tidak mampu menolong kawan Anda. Jangan gunakan masalah kawan Anda untuk menghindari masalah Anda sendiri.
Sadari bahwa usaha Anda untuk menolong orang lain membuat Anda tidak lagi dapat menikmati hidup dan melakukan hal-hal yang bermakna untuk diri sendiri. Jika orang yang Anda kasihi tersebut sudah menjadi "terlalu" bergantung pada Anda maka hal ini juga kurang baik bagi kalian berdua.
Minta pertolongan jika depresi kawan Anda sudah sangat mempengaruhi diri Anda.
Luangkan waktu untuk hidup jauh dari orang yang Anda kasihi tersebut. Walaupun Anda berusaha menjadi kawan yang luar biasa dengan memberikan sokongan moral dan fisik, jangan lupa untuk menyisihkan waktu untuk “waktu Saya” supaya Anda juga dapat menikmati hidup yang sehat dan menyenangkan.
Berkumpul dengan banyak kawan dan anggota keluarga yang sehat serta menikmati momen bersama mereka.
Jaga kesehatan. Berolahraga di luar, berlatih untuk lari 5 km atau jalan kaki ke pasar tradisional. Lakukan yang perlu dilakukan untuk mempertahankan kekuatan batin Anda.
Luangkan waktu untuk tertawa. Jika Anda tidak bisa membuat orang yang Anda sayangi tertawa, luangkan waktu berkumpul dengan orang-orang yang lucu, tonton komedi atau baca sesuatu yang lucu online.
Jangan merasa bersalah menikmati hidup Anda. Kawan Anda mungkin mengalami depresi tapi Anda tidak dan Anda dibolehkan menikmati hidup. Ingatkan diri Anda jika Anda sendiri tidak merasa dalam kondisi terbaik, Anda tidak akan mampu menolong kawan Anda.
Tips
Ingatkan kawan Anda bahwa ia tidak pernah sendiri dan jika ia membutuhkan seseorang Anda akan ada di sisinya.
Pastikan mereka tahu bahwa Anda sungguh memperdulikan mereka dan pastikan mereka menghadapi depresinya dengan sikap yang tepat.
Bersabar. Hal seperti ini membutuhkan waktu.
Jangan pernah berkata kepada kawan Anda, "Jangan bertingkah dramatis," "Sudahlah lupakan" "Jangan egois," atau yang semisalnya. Ucapan-ucapan ini akan menjauhkan dirinya dan menambah penderitaannya.
Coba berkomunikasi hal yang positif sebanyak mungkin. Jangan terlalu bersemangat namun tunjukkan kawan Anda persepsi yang lebih baik mengenai hidup dan situasi yang ia hadapi.
Gejala depresi bisa menjadi gejala masalah mental dan fisik yang lain. Lebih cepat ia mendapat pertolongan, semakin baik kemungkinan ia sukses bahkan sembuh total.
Hibur dan buat ia tertawa namun jangan berlebihan. Orang umumnya kurang suka dipaksa "tertawa" atau "ceria!" saat mengalami depresi walaupun ia tampak lebih baik dari biasanya. Anda harus hati-hati memperbaiki suasana hati atau mengalihkan perhatiannya dari perasaan depresi.
Sadari bahwa kawan Anda mungkin menyembunyikan gejala-gejala disebabkan malu atau rasa bersalah. Jika nampaknya ia membesar-besarkan masalah, pahamilah bisa saja hal ini disebabkan penyakit lain dan cobalah selalu bersikap suportif.
Ingatkan mereka bahwa mereka pernah memiliki kenangan-kenangan indah di masa lalu dan mereka akan memperoleh lebih banyak lagi di masa depan.
Ingatkan kawan Anda bahwa depresi dapat disembuhkan dan kondisinya akan membaik.
Peringatan
Depresi adalah penyakit oleh karena itu tangani depresi sebagaimana menangani penyakit. Catat semua gejala dan pantau jika terjadi kondisi darurat. Hubungi ahli medis atau cari sumber lain untuk informasi kesehatan.
Jaga juga "diri sendiri". Anda menghadapi situasi stres yang tinggi yang bisa menimbulkan ketegangan emosi. Ketahui kapan harus menarik diri sejenak.
Pantau kemungkinan perilaku atau ancaman bunuh diri. Ucapan seperti "Seandainya Saya mati," atau "Saya tidak ingin hidup lagi" harus ditanggapi serius. Orang depresi yang berbicara mengenai bunuh diri tidak melakukannya untuk memperoleh perhatian. Jika orang yang Anda kasihi berniat bunuh diri, segera hubungi dokter atau profesional.
sumber : http://id.m.wikihow.com/Menolong-Orang-Yang-Mengalami-Depresi
0 comments:
Post a Comment