Sunday, May 12, 2013

Fiuh... baru kali ini ketar ketir dengan si tahi lalat ditelinga. iya gimana tidak.
sudah 2 hari ini mulai terasa sakit dan nyeri setelah konsul dan googling yg ketemu adalah kemungkinan melanoma alias kanker kulit o_O
ok, kita bahas dulu tentang tahi lalat.

Tahi Lalat
Tahi lalat atau yang bahasa medisnya nevus pigmentosus  adalah tumor jinak pada kulit yang paling umum dijumpai pada manusia. Kebanyakan tahi lalat adalah bawaan lahir, tetapi ada juga yang baru muncul setelah lahir. Sebagian besar tahi lalat muncul selama 20 tahun pertama kehidupan, meskipun ada juga yang terus berkembang hingga usia 40-an. Namun, biasanya sebagian tahi lalat menghilang seiring bertambahnya usia.

Ciri khas tumor jinak ini adalah warnanya yang gelap, sebagian mempunyai ukuran yang menetap, namun sebagian lain terus membesar sehingga mengkhawatirkan si pemiliknya. Umumnya perkembangan ukuran ini dipicu oleh adanya kontak dengan sinar matahari.
Tahi lalat timbul akibat terkena sinar matahari secara terbuka sehingga berdampak pada meningkatnya pigmen melanin menjadi berlebih. Orang kulit putih misalnya, lebih rentan terkena melanoma bila dibandingkan orang Asia atau Afrika. Demikian pula paparan ultra violet matahari yang bersifat kronik kumulatif akan meningkatkan risiko terjadinya masalah ini.

Tanda Awal Kanker Kulit
Tahi lalat secara umum tidak berbahaya, dan biasanya hanya menimbulkan keluhan kosmetis, meski dapat pula berubah menjadi kanker  Tahi lalat yang datar umumnya bersifat jinak, tapi bisa juga berubah menjadi ganas. Untuk tahi lalat yang berupa benjolan, atau tumor dalam bahasa kedokteran, bisa digolongkan menjadi 3 jenis, yaitu jinak, bakal kanker (pra kanker), dan ganas. Tahi lalat dapat berubah semakin besar, terasa gatal, dan akhirnya menjadi kanker kulit yang sangat ganas.

Tanda-tanda tahi lalat yang berubah menjadi ganas (melanoma maligna), yaitu bila muncul rasa gatal atau nyeri, perubahan warna menjadi lebih gelap, ukurannya membesar, melebar tidak teratur, permukaan menjadi tidak rata, sering diganggu (dikorek atau digaruk), gampang berdarah, menjadi luka dan koreng yang tidak sembuh-sembuh.

Tahi lalat yang masuk dalam kategori berbahaya yaitu jika ukurannya terus membesar hingga memiliki diameter lebih dari 6 milimeter. Masalah tahi lalat bukan hanya masalah di permukaan kulit, tapi masalah di dalam lapisan bawah kulit, sehingga jarang sekali tahi lalat dapat ditangani dengan pengobatan tradisional. Tahi lalat yang berisiko kanker harus ditangani segera sebelum mengalami metastatis atau penyebaran ke bagian tubuh lainnya.

Itulah mengapa sangat penting untuk mendeteksi  perubahan tahi lalat menjadi melanoma sejak awal, ketika angka kesembuhan dengan operasi hampir 100%. Melanoma dapat muncul di manapun pada tubuh, namun paling sering ditemukan di punggung, pantat, kaki, kulit kepala, leher, dan di belakang telinga.

Waspadai Melanoma
Melanoma adalah jenis kanker kulit yang paling serius, terjadi pada sel yang menghasilkan pigmen melanin yang memberikan warna pada kulit. Melanoma dapat juga terjadi di mata dan organ internal, seperti saluran pencernaan, meskipun jarang terjadi. Penyebab pasti melanoma tidak jelas, tetapi radiasi sinar ultraviolet (UV) dapat meningkatkan risiko terkena melanoma. Faktor lainnya adalah genetik yang mungkin juga memainkan peran.
Tahi lalat yang tidak wajar dapat mengindikasikan melanoma. Ciri-cirinya adalah bentuk yang tidak beraturan, batas yang tidak beraturan yang merupakan karakteristik dari melanoma, perubahan warna pada tahi lalat, dan diameter lebih besar dari 6 milimeter. Selain itu, pada tahi lalat melanoma dapat muncul tanda dan gejala baru, seperti rasa gatal atau pendarahan. Bila terjadi perubahan pada tahi lalat Anda seperti ciri-ciri yang disebutkan di atas, segera periksakan ke dokter.

Diagnosa dan Pencegahan
Segeralah mengunjungi dokter kulit jika Anda menemukan tahi lalat dengan ciri yang mengindikasikan melanoma. Dokter Anda mungkin akan meminta informasi tentang perkembangan tahi lalat Anda serta riwayat keluarga, untuk menilai risiko yang Anda miliki. Risiko melanoma meningkat bila Anda memiliki keluarga yang juga terkena penyakit tersebut.

Umumnya dokter akan memeriksa dan menggunakan aturan ABCDE untuk menilai tahi lalat, yaitu:
Asymmetry: simetris berarti baik dan sebaliknya
Border : bila tahi lalat berbatas tegas berarti baik
Color : bila terdapat banyak warna patut dicurigai
Diameter: ukuran yang disepakati adalah 0,6 cm (6 mm). Bila lebih besar dari 0,6 cm (6 mm) bukan tanda yang baik
Elevation/enlargement: meninggi dari permukaan kulit berarti bukan hal yang baik

Di samping itu juga perlu waspada apabila memiliki jumlah tahi lalat yang banyak. Satu hal yang perlu Anda perlu ketahui adalah bahwa tahi lalat berambut bukan tanda ke arah kanker. Umumnya bila terdapat kecurigaan, dokter akan melakukan biopsi dan bila positif, terapi terbaik adalah dengan pengangkatan tahi lalat (tindakan bedah).

Okay...semoga bukan ke arah melanoma ya (amin tapi tetap prepare for the unexpected) karena harus menunggu bulan depan baru bs berkonsultasi dengan SpB ( ^ ___ ^ )
GOD's Will