Monday, September 24, 2012

WASPADA "SEPSIS"

Si Penyebab Kematian Bayi


Sepsis jangan dianggap remeh. Meski menyerang kurang dari 1% bayi baru lahir, ternyata sepsis menyebabkan 30% kematian pada bayi baru lahir ("Asuhan Keperawatan Infeksi pada Neonatus Sepsis" tahun 2008 STIKES 'Aisyiyah, Yogyakarta').

Sepsis merupakan infeksi berat yang disebabkan keberadaan bakteri yang menghasilkan toksin (racun) dalam darah. dapat berasal dari organ-organ dalam tubuh, seperti paru-paru, usus, saluran kemih atau kulit. Oleh karena itu sepsis juga bisa menimbulkan berbagai komplikasi serius terhadap ginjal, otak, paru-paru, pendengaran, bahkan kematian. Tidak heran bila sepsis didefinisikan debagai kelanjutan infeksi darah yang mengakibatkan syok dan kegagalan fungsi tubuh

Asal Mula Bayi Terkena Sepsis

Berbagai macam kuman seperti bakteri, virus, parasit atau jamur dapat menyebabkan infeksi berat yang dapat mengakibatkan terjadi sepsis. Sepsis pada bayi hampir selalu disebabkan oleh bakteri. Oleh karena itu sepsis disebut juga dengan bakteremia (bakteri dalam darah) atau septikemia.

Salah satu bakteri yang menyebabkan sepsis adalah Streptococcus pneumoniae, dimana banyak menyerang bayi.

berkisar 15-30% ibu hamil membawa bakteri Streptococcus group B pada vagina atau rektum, yang kemudian ditransmisikan dari ibu ke bayi selama persalinan, sehingga bakteri ini dapat masuk ke tubuh bayi. Ditambah lagi mudahnya penularan bakteri ini melalui udara,yaitu melalui percikan ludah, baik pada saat berbicara, bersin maupun batuk, membuat bakteri ini umum terdapat pada tenggorokan bayi.

Selain itu, sepsis rawa menyerang bayi prematur yang mendapatkan perawatan insentif. Pasalnya, dalam perawatan invasif seperti infus, selang (pernafasan), kateter berpotensi menjadi jalan masuk bakteri yang normalnya hidup dipermukaan kulit, masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan infeksi.

Cari tahu Tanda-Tandanya

karena banyak menyerang bayi, Moms bisa mengenalnya melalui gejala, seperti :
  1. Bayi Malas Minum ASI
  2. Suhu tubuh diatas 38 dercel atau lebih rendah dari normal yang diukur melalui anus.
  3. Rewel
  4. Lemas dan tidak responsif.
  5. Adanya henti nafas bayi selama lebih dari 10 detik
  6. Kurang produksi urine
  7. Kuning pada kulit dan mata.
  8. Bernafas sangat cepet atau sulit bernafas.
  9. Terjadi perubahan frekuensi jantung yang awalnya cepat pada kasus awal, kemudian melamban pada Sepsis Lanjutan.
  10. Muntah
  11. Diare
  12. Perut Kembung

Cegah dengan Vaksin IPD

Mengingat sulit dan mahalnya pengobatan juga kecacatan permanen yang mengancam si kecil, maka hal terbaik yang bisa dilakukan para orang tua adalah mencegah penyakit berbahaya ini. Salah satunya dengan vaksin pneumococcus pada bayi dan balita.
Selain itu ikuti 5 langkah jitu ini:
  1. lakukan imunisasi (vaksinasi) pada bayi. Sepsis dapat dicegah dengan vaksinasi PCV (Pneumoccocal Conjugate Vaccine). Vaksin ini diberikan 4 kali yaitu pada usia 2 , 4, 6 bulan dan booster pada usia 12-15 bulan. Jika terlambat melalukan vaksinasi jangan kuatir, jadwalkan ke dokter anak anda untuk mengejar ketinggalan.Pada umur 7 –12 bulan, diberikan 2 kali dengan interval 2 bulan; pada umur > 1 tahun diberikan 1 kali, namun keduanya perlu dosis ulangan 1 kali pada umur 15 bulan atau minimal 2 bulan setelah dosis terakhir. Pada anak umur di atas 2 tahun PCV diberikan cukup 1 kali.
  2. Ibu Hamil memeriksakan kehamilannnya pada usia 35-37 minggu.Pastikan bahwa bakteri tersebut tidak terdapat pada jalan lahir.
  3. Cuci tangan sebelum memegang bayi.
  4. Orang yang dekat dengan bayi upayakan tidak terjangkit penyakit sepsis, den telah mendapatkan vaksinasi sebelumnya.
  5. Bagi anak yang menggunakan peralatan medis yang menetap dalam tubuh, kateter atau infus, pastikan untuk memperhatikan petunjuk dokter dalam membersikan dan merawat tempat alat medis tersebut.