Friday, October 30, 2009

Setelah 35 Tahun itu,…

Ketika sesuatu itu ada, ia seperti tiada arti


Ketika sesuatu itu ada, ia selalu tersakiti


Ketika sesuatu itu pergi, artinya begitu terasa


Ketika sesuatu itu pergi, seolah ingin membahagiakannya


Seandainya,..oh seandainya,...


Tubuhku menggigil terasa dingin menusuk seluruh sendi tulang tubuhku. Sangat sakit, aku seperti berada di ketinggian beberapa ribu meter dikelilingi gunung es dan gundukan salju. Napasku yang melaju cepat seperti habis dikejar anjing gila yang galak. Tubuhku lemah pasca melahirkan anak laki-lakiku di saat usiaku sudah melangkah di angka 40 tahun.


Malu rasanya melahirkan di usia yang sudah tak muda lagi, bidan sering mengingatkan bahwa kehamilan di usia di atas 35 tahun atau usia yang masih terbilang muda adalah kehamilan dan persalinan yang sangat membutuhkan ekstra perhatian. Selain karena faktor Mortalitas yang terbilang tinggi pada usia tersebut, juga kasus double riskan pada kehamilan di atas 35 tahun, mulai dari diabetes, preeklamsia hingga hipertensi.


Namun itulah yang terjadi padaku, aku justru melahirkan anak ke enamku di saat cucuku sudah berjumlah dua orang. Terkadang terdengar gurauan tetangga-tetanggaku yang terang-terangan mengejek kehamilanku ini.


/” lu mah getol banget mpok,..kayaknya baru kemaren cucu lu lahir, nah sekarang elu yang mau brojol bae”/ rasanya telingaku gatal mendengar ocehan mulut-mulut yang senang gosip itu menertawakanku. Aku hanya bisa diam tiap kali mereka mengejek kehamilanku. Oh Tuhan, andai saja aku bisa memilih tentu aku tak ingin melahirkan untuk kesekian kalinya ditambah besarnya beban yang kupikul sendiri.


Namun aku ingat kata-kata seorang ustadzah yang membesarkan hatiku pada sebuah pengajian mingguan di kampungku, bahwa tiap anak itu telah ditentukan Allah tiap-tiap rezkinya dan seseorang itu tidak akan meninggalkan dunia sebelum memenuhi semua rezeki yang telah ditetapkan Yang Maha Pemberi.


Saat itu pukul 1 dini hari. Tentu semua anggota keluargaku tengah tertidur pulas, aku merasakan mulas yang luarbiasa, kontraksi hebat menandakan bayiku akan segera lahir ke dunia ini. Sambil menahan sakit, aku berjalan perlahan ke kamar anak laki-lakiku Awan yang terlahir tuna rungu.


”Awan, bangun..kutarik kakinya perlahan, kulihat dia perlahan membuka matanya. Kuberi isyarat dengan menunjukkan jari telunjukku ke rumah tetangga kami, lalu kuusap perutku yang semakin mulas. Gerakan tanganku cepat memberikan instruksi pada Awan agar meminta bantuan menjemput bidan desa untukku. Awan mengangguk angguk dengan mimik wajah yang sangat khawatir, kulihat dia setengah berlari mencari bantuan.


Sejam berlalu Awan juga belum kembali, pembukaan demi pembukaan terus berjalan, rasa sakit akibat kontraksi semakin hebat, setengah berdiri dan hampir jongkok aku menunggu bidan datang. Keinginan untuk mengejan juga tak terbendungkan lagi. Semakin kuat dan kuat. Bayiku ingin segera keluar dari dalam hangatnya rahimku. Kucari ketenangan hati dengan perlahan-lahan menarik napas menghirup oksigen sebanyak-banyaknya lalu membuang karbondioksida perlahan lewat mulut, sehingga rasa sakit yang teramat itu terasa lebih ringan.


Aku mengejan sekuatnya, setelah hampir 3 jam menunggu bidan yang belum juga datang. Suara tangisan bayi kecilku memecah kesunyian pagi menjelang fajar. Tubuhnya kecil dan begitu dingin, bekas air ketuban dan darah masih melekat di tubuhnya bahkan mengering. Bayi kecilku laki-laki lahir di pukul 4 pagi tanpa bantuan siapapun. Tali plasentanya pun belum digunting, tubuh kecilnya juga belum dimandikan air hangat. Tubuhnya kedinginan, agak sempoyongan aku menarik kain panjang dari dalam lemari untuk menyelimutinya, hingga akhirnya dia tertidur pulas di pangkuanku.


Perlahan airmataku berjatuhan, bukan karena sakit yang kurasakan. Namun karena kesendirian yang merayapi perlahan relung-relung hatiku yang dalam. Suamiku, ayah dari anakku memilih menginap di kebun kami, justru di saat kehamilanku semakin besar. Bukannya memberikanku perhatian, malah memberikanku kegalauan yang semakin menjadi.

--------------

Aku seorang kuli cuci setrika di sebuah komplek perumahan dekat pemukiman kampungku. Setiap hari aku harus selalu datang ke rumah beberapa orang majikanku sebelum jam 7 pagi, karena aku harus menyuci dan menyetrika di beberapa rumah sekaligus. Profesi ini sudah aku lakoni semenjak kelahiran anak pertamaku.


Suamiku yang sering ku panggil ”Aki”, laki-laki yang menikahiku saat aku sudah menjadi janda diusia 17 tahun. Pernikahanku yang pertama hanya bertahan satu setengah tahun, terus terang aku belum siap untuk menikah saat itu, sikapku yang masih terlalu kekanak-kanakan membuat perceraian itu terjadi. Aku punya 1 orang anak dari suami pertamaku, kegagalanku berumah tangga dengan suamiku terdahulu membuatku sering bersikap lebih sabar menghadapi sikap aki. walaupun terkadang hatiku sangat jengkel dengan sikapnya yang sangat tidak peduli apalagi proaktif bekerjasama denganku mendidik anak dan memenuhi kebutuhan kami.


Aku tinggal di tengah kota Jakarta, namun kampungku semakin terpinggir oleh banyaknya pendatang setiap tahunnya ke Jakarta. Walaupun banyak pendatang, namun tetap saja pola pikir orangtuaku dan beberapa orangtua lainnya di kampungku tak berubah, persoalan pendidikan untuk anak tidak begitu penting bagi mereka. Bahkan aku dinikahkan di usia 14 tahun.


Di awal pernikahan kami, Aki sangat baik dan manis. Namun Aki berubah setelah kelahiran anak pertama kami. Dia menjadi kasar dan dingin, semua kemesraannya dulu seperti menguap entah kemana. Mungkin bagi aki kemesraan itu hanya berlaku untuk pasangan di masa bulan madu saja. Aki tak pernah mengerti bahwa kehidupan berumahtangga adalah sebuah pelajaran seumur hidup, bukan hanya urusan saling memberi dan menerima. Aki tak pernah tahu bagaimana mesranya Rasulullah memperlakukan istri-istrinya, memanggil Aisyah r.a dengan Humaira, oh sungguh romantisnya Rasulullah hingga akhir hayatnya.


Setiap hari Aki hanya pergi ke kebun dan mencari rumput untuk pakan kambingnya, saat kambingnya sudah laku terjual maka seluruh uangnya dibelikan beras untuk jatah makan kami sekeluarga 1 bulan. Jika beras telah habis maka dia akan membelinya lagi dengan sisa uang yang ada. Seolah-olah telah terselesaikan tugasnya menjadi kepala keluarga dengan menyediakan stok beras di rumah, lalu dengan tenang dia hanya menghabiskan waktunya dengan tidur-tiduran seharian di rumah tanpa mau peduli dengan kebutuhan sekolah anak-anak kami.



Gaji sebagai seorang kuli cuci sungguh tak mencukupi 3 orang anakku yang masih sekolah. Sementara 3 orang anakku yang lainnya sudah berumahtangga, kebutuhan hidup mereka juga sangat pas-pasan. Rasanya berat hati ini untuk meminta bantuan pada anak-anakku yang lainnya. Akhirnya kebutuhan sekolah dan makan sehari-hari ditanggung sepenuhnya di tanganku. Berulang kali mulutku lelah untuk meminta suamiku mencari pekerjaan tambahan atau menjual hasil kebun kami ke pasar. Tapi aki tetap tak berkutik dan tak berubah.


/”Ki,..kepala keluarga itu bukan aku, aku istri Aki yang seharusnya merawat anak, mendidik dan menjaga harta yang Aki dapat. Kenyataannya sekarang semua orang bisa melihat, aku bukan hanya istri tapi juga sekaligus kepala keluarga yang menyedihkan”/


Aki terbiasa diam setiap kali aku mengomelinya. Dia tetap dingin dan marah-marah jika aku tak sempat masak untuk makan siangnya, atau marah-marah saat baju-baju belum sempat dicuci. Terkadang aku menyesali kehidupanku seperti ini, ingin rasanya aku meminta cerai padanya. Tapi aku memilih bertahan demi anak-anak dan rasa malu pada orangtuaku, karena aku tak ingin gagal lagi dalam pernikahanku ini. Namun inilah hasil dari keputusanku, aku harus selangkah lebih tangguh dari wanita-wanita yang lain.


Banyak hal yang mengganjal di hatiku, namun tak pernah sedikitpun sungkan kuungkapkan ke aki, walaupun dengan caraku sendiri yaitu omelan. Bahwa aku lelah menjadi istrinya yang harus menanggung segala hal sementara aki hanya sebagai penonton dalam rumah tangga kami. Omelanku bahkan tak berharga buat aki. Berbicara dengan lemah lembut di depan aki ibarat sedang bicara dengan batu, diam tanpa jawaban.


-------------

Hari ini aku mendapatkan pekerjaan tambahan menjadi pembantu rumah tangga dan mengurus seorang bayi dan ibunya yang baru melahirkan. Aku menerima pekerjaan itu karena biaya sekolah ketiga anakku yang tidak bisa ditunda-tunda seperti sebelumnya. Terkadang harus membayar uang sekolah Yuni, tapi nunggak dulu pembayaran sekolah Anggun dan Ipung. Ah, sungguh berat biaya sekolah dan hidup di Jakarta ini.


Aku memanggil majikanku itu Adek, masih sangat muda seusia dengan anak ketigaku. Karena mengurusi rumah sekaligus mengurus bayi, terkadang aku harus pulang ke rumah di sore hari. Tak terasa sudah hampir sebulan aku bekerja sebagai PRT. Setiap kali aku pulang aki selalu cemberut dan marah-marah. Mungkin karena sudah begitu faham karakter suamiku, aku menjadi biasa dengan kata-kata yang diucapkannya. Terkadang aku diam tak mengomentari kata-katanya. Terkadang aku pura-pura tak acuh dengan nada ketus dari bibirnya.


/”kenapa lu, selalu pulang sore...gua mau makan kagak ada makanan. Nah sekarang tiap kali pulang, selalu mandi ampe diguyur tuh satu badan. Habis junuban lu??’/


Aku yang sedang mandi langsung terkejut dengan tuduhan aki. Tulang-tulang di sekujur tubuhku yang terasa penat semakin terasa penat dan nyeri dengan perkataan aki. Apa yang difikirkan oleh suamiku ini. Bukankah aku sudah memberitahukan bahwa aku mendapat pekerjaan baru sebagai PRT. Tentu seharian aku penuh peluh dan kotor, apa aki tak faham tentang pentingnya Thaharah sebelum beribadah. Oh Tuhan kepalanya dipenuhi oleh bisikan-bisikan syaitan. Bahkan sekarang dia berani menuduhku, sungguh terlalu di saat usia pernikahan kami di tahun 35 tahun.


”Ki, engga usah nuduh-nuduh gua yang macam-macam, gua kerja bertaon-taon Cuma buat kebutuhan kita ama buat biaya bocah-bocah sekolah. Kalau aki ga setuju gua jadi pembantu ampe pulang sore, gua berhenti aja. Tapi aki kudu ingat semua kebutuhan anak-anak aki yang kudu nyari”


Kulihat wajahnya tegang saat aku menantang tuduhan yang ditujukan nya kepadaku. Wajahnya merah mungkin marah atau juga menahan malu karena tak mempercayai aku yang telah bertahun-tahun tetap sabar menjadi istrinya.


”ya udah,..terserah elu aja”...aki berlalu dari hadapanku dengan jawaban yang sangat menyakitkan hatiku. Terkadang aku berharap suatu saat dia mengambil sebagian beban di pundakku, tapi jangankan semua beban sedikit beban saja tak pernah berkurang dari pundakku. malah aki menambah beban perasaanku dengan menuduhku yang bukan-bukan. Mungkin ini akan menjadi mimpiku yang belum terwujud. Kenyataannya aku justru semakin memikul beban cemburunya karena aki telah lama kehilangan kepercayaan dirinya sebagai suami dan kepala keluarga.


Aku hampir menangis di depan majikanku. Menceritakan curahan hatiku dan kegelisahan jiwaku selama hampir 35 tahun ini. Menurut majikanku aki memang telah hilang rasa percaya diri, terutama saat semua hal ditangani olehku. Merasa kalah denganku dan lingkungan di sekitar kami. Sehingga muncullah rasa curiga berlebihan dan cemburu. Masih untung dia tak pernah berbuat kasar dan memukulku, hanya ucapannya yang sering menyakitkan di hatiku. Tapi bagi majikanku itu tetap bagian kekerasan dalam rumah tangga yang menyerang kejiwaan seseorang.


/”Mpok harus ngomong ama aki kalo aki udah kelewatan, kalo emang aki ga bisa membahagiakan mpok secara materi setidaknya aki harus jaga perasaan mpok sebagai istrinya”//majikanku memberikan saran yang menguatkan hatiku.


Semenjak perselisihanku dengan aki, badanku benar-benar tidak sehat. Flu yang menyerangku sudah hampir dua minggu ini belum juga hilang. Terkadang mataku berkunang-kunang. Namun mengingat anak-anak, aku harus tetap bekerja. Mengingat tanggung jawab yang berada di pundakku membuatku menguatkan diri dan tubuh ini.


Majikanku sangat baik. Dia mengantarkanku ke dokter, memang seperti yang kuduga, aku harus istirahat total. Dokter menyebutkan beberapa gejala penyakitku disebabkan oleh beberapa penyakit, bisa jadi sudah komplikasi, begitu dokter memberi keterangan untuk penyakit yang telah lama menggerogoti tubuhku. Aku tidak begitu faham dengan istilah-istilah kedokteran yang disebutkannya tadi.


Aku berfikir mungkin penyakit asam lambungku semakin berat. Ditambah pula penyakit-penyakit lainnya seperti asam uratku. Bekerja terlalu berat selama bertahun-tahun, ditambah pula faktor fisikku yang selalu tak pernah sehat semenjak kecil, karena imunitas tubuhku kurang baik. Beberapa kali aku merasakan mual yang hebat, rasanya kepalaku berputar kencang, seperti berada dalam biduk yang diterjang ombak besar. Oleng ke kiri dan ke kanan sehingga aku lemas tak berdaya.


Hari ini aku memaksakan masuk kerja, tapi aku dipaksa pulang oleh majikanku karena kondisiku belum juga membaik. Aku kembali ke rumah dengan tubuh lemah. Bibirku terasa bergetar, wajahku pucat membeku seperti kehilangan pasokan oksigen yang besar. Aku termangu menatap seluruh jari jemariku membiru. Ada apa dengan tubuhku. Ada apa dengan kepalaku yang semakin terasa berat.


Sudah hampir tiga hari, aki tak pernah menjawab salam apalagi tegur sapa denganku. Tiap kali aku mempersiapkan makanan untuk makan siangnya, aki selalu menjawab dengan ketus.


//”gimana suka elu aja”//hatiku terkadang telah terbiasa dengan sikap ketus aki. Namun semenjak dia mulai mengoreksi kesetiaanku padanya tempo hari telah membuat hatiku menjadi hancur. Namun kini semakin remuk ditambah keadaan tubuhku yang semakin lemah.


Besok tepat 35 tahun perkawinanku dengan aki. Ternyata setelah 35 tahun ini tak pernah ada yang istimewa di tanggal itu. Kami tetap sibuk dengan diri masing-masing, bahkan aki tak pernah bertanya mengapa aku memasakkannya masakan yang berbeda di hari itu. Baginya itu hanya tanggal, dan sikapnya tetap tidak berubah.


Malam ini Tubuhku semakin lemah saat kudengar suara adzan shubuh dari surau yang letaknya tak jauh dari gubuk reot kami. Tubuhku sempoyongan, menjangkau timba yang dihubungkan dengan katrol sumur. Aku terjatuh, terduduk tak bergerak ”Allahu Akbar”,..hanya itu yang terucap di bibirku setelah semuanya terasa gelap dan berhenti.

--------


//”maafin Yuni yang belum bisa membantu emak, Cuma sering nyusahin emak tapi bukan berarti emak boleh pergi begitu cepat”//,..Yuni menangis terisak bersama kedua adiknya persis duduk di samping mayat wanita paruh baya yang dipanggilnya emak. Wanita itu membanting tulang menjadi istri sekaligus kepala keluarga. Hanya untuk satu hal, demi kebahagiaan anak-anaknya.


//”Walaupun emak ga pernah sekolah, tapi emak mau anak-anak emak semuanya sekolah yang bener, biar semua capek emak bisa terganti dengan nilai-nilai sekolah kalian yang bagus”//,..kata-kata wanita itu terus terngiang-ngiang di telinga Yuni. Sungguh besar cita-cita emak hingga akhir hayatnya masih tetap memikirkan keadaan anak-anaknya.


Laki-laki tua itu sedari tadi diam, terpekur menatap ke jasad wanita yang telah dinikahinya selama 35 tahun lalu itu. Wajahnya tanpa ekspresi, hanya kehampaan yang terlihat dari sorot mata yang dalam itu. Tak sedikitpun ia beranjak dari jasad wanita itu. Sampai semua proses pemakaman selesai laki-laki tua itu masih tak beranjak dari nisan yang masih basah itu.


//”Maafkan aku istriku, maafkan aku karena tak pernah membuatmu bahagia selama hidup di sisiku”, Maafkan aku karena telah menyia-nyiakanmu selama bersamaku, Maafkan aku mungkin tiada maaf lagi untuk suami seperti diriku, Maafkan aku karena aku tak pernah mau mengungkapkan rasa cintaku padamu//perlahan kata-kata itu terucap dari bibir yang setengah bergetar menahan harunya perpisahan dengan sang istri.


Terkadang kita tak pernah menyadari sesuatu itu sangat berharga ketika ia ada di hadapan kita. Terkadang kita tak pernah mau memberi ketika ia ada di samping kita. Terkadang kita sering menyakiti di saat sesuatu itu begitu nyata di hadapan kita. Namun ketika waktu itu berganti, sesuatu itu telah tiada lagi. Kita hanya terpaku dengan kata-kata ”Seandainya masih ada waktu,...”. ”Seandainya waktu bisa terulang kembali”,..


Sebelum perasaan menyesal itu hadir, sebelum kata terlambat itu tertambatkan, sebelum segalanya tak mungkin lagi. Saat ini, sekarang juga, jangan pernah ragu untuk ungkapkan cinta pada seseorang yang kita cintai. Karena kita tak pernah tau, apa besok kita masih punya cukup waktu untuk mengatakannya lagi, atau apa kita masih punya banyak waktu untuk membuatnya bahagia di sepanjang usianya bersama kita, atau apakah kita masih punya kesempatan untuk menunjukkan sikap dan perasaan cinta yang kita miliki padanya. Sehingga ia tahu dan merasakan bahwa kita teramat membutuhkannya, bahwa kita teramat mencintai dan menyayanginya.


Untuk suamiku tercinta,..


Terimakasih tlah membuat segalanya indah,..


Untuk suamiku tersayang,..


Berjanjilah kau akan selalu membawa kami ke syurga


salam


create your own dream

MS SQL Tips : Dynamic SQL Server Integration Services SSIS workflow based on variables

Problem
When developing SQL Server Integration Services (SSIS) packages there is sometimes the need to only run certain steps or paths in the package execution either based on time period or maybe a parameter value that is passed to the package or queried from the database. How do you setup an SSIS package to have different execution paths based on a parameter value?

Solution
This is a pretty easy process to setup, but maybe not as intuitive as you might think. There is often the need to have one package do several things, but only having certain steps run at certain times. By setting a variable and then based on this value one of many paths can be taken.

Here is an example of a simple package that just has four Execute SQL Tasks. Each task is just doing a SELECT to illustrate this example, there is nothing unique about this code or this task. The examples below should be able to be used for any of tasks that are available in SSIS.

For this example there are four Execute SQL Tasks with two different paths that can be taken and then control is passed back to Task 3 to complete the package.

If we execute the package we can see that all four tasks execute and complete. This is great if this is what you want to do, but for our example we want to only run Task 2a or Task 2b based on a parameter value.

Here we setup a package variable called "test", but this could be called anything. We are making this a Boolean data type with a value of "False".

If we double click on the workflow arrow from Task 1 to Task 2a we get the dialog box below. Here we are setting the workflow to go down this path based on an Expression value (first dropdown list) and the Expression equals (@test == True). The @test is the name of the variable we setup above. This expression is saying that if our variable "test" equals "True" then to go from Task 1 to Task 2a.

We do the same thing for the workflow arrow from Task 1 to Task 2b, but this is set to (@test == False)

After changing both of these and clicking OK the package should look like the following. You will see the colors of the lines changed from green to blue.

If we execute the package now, we can see that Task 1 and Task 2b run (@test = False), but the package never reaches Task 3.

To fix this problem, we need to double click on the workflow arrow from Task 2a to Task 3 and change the option from "Logical AND" to "Logical OR". With the Logical OR we are saying that either Task 2a or Task 2b needs to complete and then control passes on to Task 3.

Once you click OK the package will look like the following. Even though you only changed one of the workflow values, both changed from "Logical AND" to "Logical OR".

At this point if we execute the package again, we see that the flow goes from Task 1 to Task 2b to Task 3 as planned.

To test our package when our variable value equals "True" we just change our variable from "False" to "True"

If we run it now we can see that since our variable is set to "True" control goes from Task 1 to Task 2a to Task3.


To take this a step further, we will store the value for "test" in a table and query the database to get the value.

First we create a table and add one row to the table with a value of 0 (False).

CREATE TABLE [dbo].[packageControls](
[test] [bit] NULL
) ON [PRIMARY]

GO

INSERT INTO dbo.packageControls (test)
VALUES (0) -- FALSE

For Task 1 we change the query to get the data from table packageControls and change the ResultSet to "Single row" as highlighted below.

On the Result Set window we "Add" a new "Result Name" equal to "test" that maps to our variable "User::test".

At this point our package should execute Task 1 to Task 2b to Task 3.

If we update our table and set "test" equal to "True" we should go from Task 1 to Task 2a to Task 3.

UPDATE [dbo].[packageControls]
SET test = -1 -- TRUE

Next Steps

  • To make your packages more dynamic setup control paths based on variables that can either be set by querying the database or by being passed to the package. Take a look at this tip on how to pass variables to a package
  • Take a look at these other SSIS tips

feel free to reach your dream

Thursday, October 29, 2009

Tanda-Tanda Kehamilan

Mungkin sudah banyak dari rekan rekan blogger yang tahu apa itu hamil/mengandung, namun tidak sedikit pula yang tidak tahu atau kurang paham tentang tanda tanda kehamilan. Yang saya maksudkan dengan tanda tanda kehamilan disini yaitu apa apa saja yang dialami seorang wanita saat hamil atau menjelang akan hamil.

Untuk mengatakan seorang wanita itu hamil, maka perlu dilakukan kajian terlebih dahulu terhadap data subyektif dan obyektif yang ditemukan pada wanita tersebut. Data subyektif artinya segala sesuatu yang dirasakan atau dialami oleh wanita yang sedang hamil atau sering disebut dengan gejala kehamilan sedangkan data obyektif adalah segala hal yang bisa diamati oleh orang lain pada diri seorang wanita yang sedang hamil atau sering diistilahkan dengan tanda kehamilan. Tanda kehamilan sendiri dibagi lagi menjadi tanda kehamilan tidak pasti dan tanda kehamilan pasti.

Gejala Kehamilan Tidak Pasti :

  • Tidak haid adalah gejala pertama yang dirasakan oleh seorang wanita yang menyadari kalau dirinya sedang hamil. Penting untuk dicatat tanggal hari pertama haid terakhir guna menentukan usia kehamilan dan memperkirakan tanggal kelahiran. Rumus sederhana menentukan tanggal kelahiran yaitu tanggal ditambah 7 sedangkan bulan dikurangi 3, dihitung dari tanggal pertama haid terakhir.
  • Mual dengan diikuti muntah ataupun tidak sering terjadi pada bulan bulan pertama kehamilan.
  • Mengidam atau menginginkan sesuatu baik itu makanan, minuman atau hal hal yang lain.
  • Gangguan buang air besar karena pengaruh hormonal.
  • Sering kencing terutama bila kehamilan sudah besar.
  • Kadang kadang wanita hamil bisa pingsan di keramaian terutama pada bulan bulan awal kehamilan.
  • Tidak ada nafsu makan, mungkin ada hubungannya dengan mual mual diatas.

Tanda Kehamilan Tidak Pasti :

  • Perubahan warna kulit menjadi lebih gelap dari sebelumnya yang kira kira terjadi diatas minggu ke 12 kehamilan.
  • Keputihan atau keluarnya cairan berlebihan dari vagina karena pengaruh hormonal.
  • Gusi bengkak terutama pada bulan bulan pertama kehamilan.
  • Perubahan payudara menjadi lebih tegang dan membesar.
  • Pembesaran perut terutama tampak jelas setelah kehamilan 14 minggu.
  • Tes kehamilan memberikan hasil positif.

Tanda Pasti Kehamilan :

  • Pada perabaan di bagian perut dirasakan adanya janin serta gerak janin.
  • Bila didengarkan menggunakan alat Doppler maka akan terdengar detak jantung janin.
  • Pada pemeriksaan USG dilihat gambaran janin.
  • Pada pemeriksaan rontgen terlihat gambaran rangka janin.

Barangkali rekan rekan masih bingung, mengapa disebut gejala atau tanda kehamilan tidak pasti, hal tersebut karena pada wanita yang mempunyai gejala atau tanda tanda kehamilan tidak pasti diatas masih ada kemungkinan mengalami kelainan lain yang memberikan gejala atau tanda yang sama. Misalnya pada wanita dengan pseudosiesis (wanita yang sangat menginginkan hamil) maka gejala gejala hamil diatas juga akan ia rasakan, walau sebenarnya wanita tersebut tidak hamil.

salam

putri

feel free to reach your dream

BLIGHTED OVUM (KEHAMILAN KOSONG)
Posted by dr. Valentine in Bunda & Anak,

Blighted ovum adalah keadaan dimana seorang wanita merasa hamil tetapi tidak ada bayi di dalam kandungan. Seorang wanita yang mengalaminya juga merasakan gejala-gejala kehamilan seperti terlambat menstruasi, mual dan muntah pada awal kehamilan (morning sickness), payudara mengeras, serta terjadi pembesaran perut, bahkan saat dilakukan tes kehamilan baik test pack maupun laboratorium hasilnya pun positif.

Pada saat konsepsi, sel telur (ovum) yang matang bertemu sperma. Namun akibat berbagai faktor maka sel telur yang telah dibuahi sperma tidak dapat berkembang sempurna, dan hanya terbentuk plasenta yang berisi cairan. Meskipun demikian plasenta tersebut tetap tertanam di dalam rahim. Plasenta menghasilkan hormon HCG (human chorionic gonadotropin) dimana hormon ini akan memberikan sinyal pada indung telur (ovarium) dan otak sebagai pemberitahuan bahwa sudah terdapat hasil konsepsi di dalam rahim. Hormon HCG yang menyebabkan munculnya gejala-gejala kehamilan seperti mual, muntah, ngidam dan menyebabkan tes kehamilan menjadi positif. Karena tes kehamilan baik test pack maupun laboratorium pada umumnya mengukur kadar hormon HCG (human chorionic gonadotropin) yang sering disebut juga sebagai hormon kehamilan.

Hingga saat ini belum ada cara untuk mendeteksi dini kehamilan blighted ovum. Seorang wanita baru dapat diindikasikan mengalami blighted ovum bila telah melakukan pemeriksaan USG transvaginal. Namun tindakan tersebut baru bisa dilakukan saat kehamilan memasuki usia 6-7 minggu. Sebab saat itu diameter kantung kehamilan sudah lebih besar dari 16 milimeter sehingga bisa terlihat lebih jelas. Dari situ juga akan tampak, adanya kantung kehamilan yang kosong dan tidak berisi janin.

Karena gejalanya yang tidak spesifik, maka biasanya blighted ovum baru ditemukan setelah akan tejadi keguguran spontan dimana muncul keluhan perdarahan. Selain blighted ovum, perut yang membesar seperti hamil, dapat disebabkan hamil anggur (mola hidatidosa), tumor rahim atau penyakit usus.

Sekitar 60% blighted ovum disebabkan kelainan kromosom dalam proses pembuahan sel telur dan sperma. Infeksi TORCH, rubella dan streptokokus, penyakit kencing manis (diabetes mellitus) yang tidak terkontrol, rendahnya kadar beta HCG serta faktor imunologis seperti adanya antibodi terhadap janin juga dapat menyebabkan blighted ovum. Risiko juga meningkat bila usia suami atau istri semakin tua karena kualitas sperma atau ovum menjadi turun.

Jika telah didiagnosis blighted ovum, maka tindakan selanjutnya adalah mengeluarkan hasil konsepsi dari rahim (kuretase). Hasil kuretase akan dianalisa untuk memastikan apa penyebab blighted ovum lalu mengatasi penyebabnya. Jika karena infeksi maka dapat diobati sehingga kejadian ini tidak berulang. Jika penyebabnya antibodi maka dapat dilakukan program imunoterapi sehingga kelak dapat hamil sungguhan.

Untuk mencegah terjadinya blighted ovum, maka dapat dilakukan beberapa tindakan pencegahan seperti pemeriksaan TORCH, imunisasi rubella pada wanita yang hendak hamil, bila menderita penyakit disembuhkan dulu, dikontrol gula darahnya, melakukan pemeriksaan kromosom terutama bila usia di atas 35 tahun, menghentikan kebiasaan merokok agar kualitas sperma/ovum baik, memeriksakan kehamilan yang rutin dan membiasakan pola hidup sehat.

salam

putri

feel free to reach your dream

Wednesday, October 28, 2009

Penyebab dan Tanda-Tanda Keguguran

Keguguran adalah salah satu hal yang paling banyak dikahawatirkan dan ditakutkan oleh para ibu hamil. Bayangan akan hadirnya buah hati, lucunya bayi mungil sirna sudah ketika keguguran menghampiri. Ditambah lagi oleh rasa sakit, stress, dan bahkan trauma

menghantui para ibu hamil yang mengalami keguguran.
Oleh karena itu, mari kita ketahui mengenai apa itu keguguran, apa penyebabnya dan bagaimana tanda-tanda dari keguguran ini. Agar dengan diketahui mengenai seluk beluk keguguran, diharapkan keguguran dapat terhindarkan.
Keguguran diartikan sebagai keluarnya janin atau persalinan prematur sebelum mampu untuk hidup. Resiko keguguran memiliki persentase sebesar 15% - 40% dari ibu hamil, dan 60-75% keguguran terjadi sebelum usia kehamilan 3 bulan. Namun jumlah kejadian atau resiko keguguran akan menurun pada usia kehamilan di atas 3 bulan.

Penyebab Terjadinya Keguguran

Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya keguguran adalah:

  • Adanya kelainan pada janin yang disebabkan kelainan kromosom, yang terjadi saat berlangsungnya proses pembuahan. Akibatnya, embrio yang terbentuk cacat dan dikeluarkan tubuh.
  • Adanya kelainan pada ibu, seperti kelainan pada sisterm hormonal (bisa hormon prolaktin yang terlalu tinggi atau progesteron yang terlalu rendah), sistem kekebalan tubuh, infeksi menahun, dan penyakit berat yang diderita si ibu hamil.
  • Adanya kelainan pada rahim. Kelainan yang paling umum terjadi adalah adanya miomKehamilan dalam rahim yang terlalu lemah biasanya hanya mampu bertahan hingga akhir trimester pertama. (tumor jaringan otot) yang dapat mengganggu pertumbuhan embrio. kelainan lain yaitu rahim terlalu lemah sehingga tidak mampu menahan berat janin yang sedang berkembang.
  • Penyebab lain adalah infeksi, seperti terkena virus TORCH, HIV, Hepatitis dll.
  • Keguguran juga dapat diakibatkan oleh gaya hidup. Wanita yang cenderung merokok, mengkonsumsi minuman keras, obesitas atau berat badan kurang dapat memiliki gangguan hormon yang berakibat gangguan kehamilan.

Tanda-Tanda Keguguran

Sebelum keguguran benar-benar terjadi, biasanya ada beberapa tanda yang menunjukkan adanya sesuatu yang tidak betul pada proses kehamilan. Tanda-tanda terjadinya keguguran yaitu:

  • Perdarahan
    Perdarahan adalah tanda yang paling umum. Perdarahan yang terjadi bisa hanya berupa bercak-bercak yang berlangsung lama sampai perdarahan hebat. Kadang-kadang terdapat bagian jaringan yang robek yang ikut keluar bersamaan dengan darah. Misalnya, bagian dari jaringan dinding rahim yang terkoyak atau kantung ketuban yang robek.
  • Kram atau Kejang Perut
    Tanda ini rasanya mirip seperti kram perut pada awal datang bulan. Biasana kram ini berlangsung berulang-ulang dalam periode waktu yang lama. Kram atau kejang juga dapat terjadi di daerah panggul
  • Nyeri Pada Bagian Bawah Perut
    Rasa nyeri pada bagian bawah perut terjadi dalam waktu cukup lama. Selain di sekitar perut, rasa sakit juga dapat terjadi di bagian bawah panggul, selangkangan, dan daerah alat kelamin. Nyeri ini terjadi dalam beberapa jam hingga beberapa hari setelah muncul gejala perdarahan.

Saturday, October 24, 2009

Kehamilan Ganda

DEFINISI
Kehamilan ganda atau kehamilan kembar adalah kehamilan dengan dua janin atau lebih. Sejak ditemukannya obat-obat dan cara induksi ovulasi maka dari laporan-laporan dari seluruh pelosok dunia, frekuensi kehamilan kembar condong meningkat. Bahkan sekarang telah ada hamil kembar lebih dari 6 janin.

ETIOLOGI
  1. Faktor-faktor yang mempengaruhi adalah: bangs4 umur dan paritas, sering mempengaruhi kehamilan kembar telur.
  2. Factor obat-obat konduksi ovulasi: profertil, clomid, dan hormone gonadotropin dapat menyebabkan kehamilan dizigotik dan kembar lebih dari 2.
  3. Factor keturunan.
  4. Factor yang lain belum diketahui.

FREKUENSI
Frekuensi menurut hukum Hellin antara kehamilan ganda dan tunggal adalah:
  • Gemelly (2) 1:89
  • Triplet (3) 1:89²
  • Quadruplet (4) 1:89³
  • Quintuplet (5) 1:89
  • Sextuplet (6) 1:89

Menurut penelitian Gruelich (1930) pada 121 juta persalinan memperoleh angka kejadian kehamilan ganda yaitu gemelly 1:85, triplet 1:7,629, quadruplet 1:670,743 dan quintuplet 1:4 I.600.000.
Bangsa mempengaruhi kehamilan ganda, di Amerika serikat lebih banyak dijumpai pada wanita Negro dibandingkan kulit putih. Angka tertinggi kehamilan ganda adalah dijumpai di Finlandia dan terendah di Jepang.
Factor umum :
makin tua umur makin tinggi angla kejadian kehamilan kembar dan menurun lagi setelah umur 40 tahun.
Paritas :
pada primipara 9,8 per 1000 dan pada multi para (oktipara) naik jadi 18,9 per 1000 persalinan.
Keturunan :
keluarga tertentu akan cenderung melahirkan anak kembar yang biasanya diturunkan secara paternal, namun dapat pula secara maternal.

JENIS GEMELLI
  1. Gemelli dizigotik(kembar 2 telur), heterolog, biovuler dan futernal, kedua telur bisa berasal dari a) 1 ovarium dan dari 2 folikel de graft
    b) 1 ovarium dan dari 1 folikel de graft
    c) 1 ovarium kanan dan satu lagi dari ovarium kiri
  2. Gemelli monozigotik (kembar I telur), homotog, uniovuler, identik dapat terjadi karena:
    a) Satu telur dengan 2 inti, hambatan pada tingkat blastula
    b) Hambatan setelah amnion dibentuk, tetapi sebelum primitive steak
  3. Coryoined fwins, super fekundasi dan superficial
    conjoined twins atau kembar siam adalah kembar dimana janin melengket satu dengan yang lainnya. Misalnya torakopagus (dada dengan dada), abdominopagus (perlengketan kedua abdomen), kraniopagus (kedua kepala) dan sebagainya. Banyak kembar siam telah dapat dipisahkan secara operatif dengan berhasil.

    Superfukundasi
    adalah pembuahan dua telur yang dikeluarkan pada ovulasi yang sama pada dua kali koiy\tus yang dilakukan pada jarak waktu yang pendek. Hal ini dilaporkan oleh Archer (1990) seorang wanita kulit putih yang melakukan koitus berturut-turut dengan seorang kulit putih dan kemudian dengan pria Negro melahirkan bayi kembar : satu bayi putih dan satu bayi Negro (mulatto).

    Superfetasi adalah kehamilan kedua yang terjadi beberapa minggu atau bulan setelah kehamilan pertama. Belum pernah dibuktikan pada manusia namun dapat ditemukan pada kuda.
Pertumbuhan Janin Kembar
  1. berat badan satu janin kehamilan kembar rata-rata 1000gr lebih ringan dari janin tunggal.
  2. berat badan baru lahir biasanya pada kembar dua di bawah 2500 gr, triplet di bawah 2000 gr, quadriplet di bawah 1500 gr dan quintuplet di bawah I 000 gr.
  3. berat badan masing-masin janin dari kehamilan kembar tidak sama umumnya
  4. berselisih antara 50 sampai 1000gr, karena pembagian sirkulasi darah tidak sama maka yang satu kurang bertumbuh dari yang lainnya.
  5. pada kehamilan ganda monozigotik:
  • Pembuluh darah janin yang satu beranastomosis dengan janin yang lain, karena itu setelah bayi satu lahir tali pusat harus diikat untuk menghindari perdarahan
  • Karena itu janin yang satu dapat terganggu pertumbuhannya dan menjadi monstrum seperti akardiakus dan kelainan lainnya.
  • Dapat terjadi sindroma transfuse fetal: pada janin yang dapat darah lebih banyak terjadi: hidramnion, polisitemia, edema dan pertumbuhan yang baik. Sedangkan janin kedua kurang pertumbuhan nya terjadilah: kecil, anemia, dehidrasi, oligohidramni dan mikrokardia.
6. Pada kehamilan dizigotik
  • Dapat terjadi satu janin meninggal dan yang satu tumbuh sampai cukup bulan.
  • Janin yang mati bisa diresorbsi (kalau pada kehamilan muda) atau pada kehamilan agak tuajanin jadi gepeng disebut fetus papyraseus atau kompresus.
Letak Pada Presentasi lanin
Pada kehamilan kembar sering terjadi kesalahan presentasi dan posisi kedua janin. Begitu pula letak janin kedua dapat berubah setelah janin pertama lahir, misalnya dari letak lintang berubah menjadi letak sungsang atau letak kepala. Berbagai kombinasi letak, presentasi dan posisi bisa terjadi ; yang paling sering dijumpai adalah:
  • Kedua janin dalam letak membujur,presentasi kepala;( 44-47%)
  • Letak membujur,presentasi kepala bokong( 37-38%)
  • Keduanya presentasi bokong( 8-10%)
  • Letak lintang dan presentasi kepala( 5-5,3%)
  • Letak lintang dan presentasi bokong( 1,5-2%)
  • ua-duanya letak lintang( 0,2-0,60/o)
  • Letak dan presentasi 69 adalah letak yang berbahaya, karena dapat terjadi "kunci-mengunci" (interlocking)
Diagnosis Kehamilan Kembar
l. Anamnesa;
a. Perut lebih buncit dari semestinya tua kehamilan.
b. Gerakan janin lebih banyak dirasakan ibu hamil.
c. Uterus terasa lebih cepat membesar.
d. Pernah hamil kembar atau ada sejarah keturunan.
2. Inspeksi dan palpasi
a. Pada pemeriksaan pertama dan ulang pada kesan uterus lebih besar dan cepat tumbuhnya dari biasa
b. Teraba gerakan-gerakan janin lebih banyak
c. Banyak bagian-bagian kecil teraba
d. Teraba tiga bagian besar janin
e. Teraba 2 balotemen
3. Auskultasi
Terdengar dua denyut jantung janin pada 2 tempat yang agak berjauhan dengan perbedaan kecepatan sedikitnya l0 denyut per menit atau sama-sama dihitung dan berselisih 10.
4. Rontgen foto abdomen : keliatan 2 janin.
5. Ultrasonografi : kelihatan 2 janin, dua jantung yang berdenyut telah dapat ditentukan pada triwulan I.
6. Elektrokardiogram fetal : diperoleh dua EKG yang berbeda dari kedua janin.
7. Reaksi kehamilan : Karena pada hamil kembar umumnya plasenta besar atau ada dua plasenta" maka produksi HCG akan tinggi; jadi reaksi kehamilan titrasi bisa positif kadang-kadang sampai 1/200. Hal ini dapat meragukan dengan molahidatidosa.

Kadang kala diagnosa baru diketahui setelah bayi pertama lahir, uterus masih besar dan ternyata ada satu janin lagi dalam rahim. Kehamilan kembar sering bersamaan dengan hidramnion dan toksemia gravidarum.
Pengaruh Terhadap Ibu dan janin
Terhadap ibu:
a. Kebutuhan akan zat-zat bertambah sehingga dapat menyebabkan anemia dan defi siensi zat-zat lainnya.
b. Frekuensi hidramnion bertambah 10 kali lebih besar.
c. Frekuensi pre-eklamsi dan eklamsi lebih sering.
d. Karena uterus yang besar, wanita mengeluh: sesak nafas, sering miksi, edema dan varises pada tungkai dan vulva.
e. Dapat terjadi: inersia uteri, perdarahan postpartum dan solusio plasenta dan sesudah anak pertama lahir.
Terhadap janin:
o Usia kehamilam tambah pendek dengan jumlah janin pada kehamilan kembar : 25% pada gemelli, 50% pada triplet dan 75% pada quadruplet akan lahir 4 minggu sebelum cukup bulan. Jadi bayi premature akan tinggi.
o Bila sesudah bayi pertama lahir terjadi solusio plasentae, angka kematian bayi kedua tinggi.
o Sering terjadi kesalahan letak janin, yang juga akan mempertinngi angka kematian janin.
Penanganan dalam Kehamilan
1. Prenatal yang baik untuk mengenal kehamilan kembar dan mencegah komplikasi yang timbul, dan bila
diagnosa telah ditegakkan periksa akan lebih sering (1kali seminggu pada kehamilan 32 minggu ke atas).
2. Setelah kehamilan 30 minggu, koitus dan perjalanan jauh dilarang, karena akan merangsang partus
premafurus.
3. Pemakaian gurita korset yang tidak terlalu ketat dibolehkan, supaya terasa lebih ringan.
4. Pemeriksaan darah lengkap.
Penanganan dalam Persalinan
  1. Bila anak satu letaknya membujur, kala satu diawasi seperti biasa ditolong seperti biasa dengan episiotomi mediolateralis.
  2. Setelah itu baru waspada, lakukan periksa luar, periksa dalam untuk menentukanKeadaan janin II. Tunggu, sambil memeriksa tekanan darah itu dan lain-lain.
~ Biasanya dalam 10-15 menit his akan kuat lagi. Bila janin II letaknya
membujur, ketuban dipecahkan pelan-pelan supaya air ketuban tidak deras mengalir keluar.Tunggu dan pimpinan persalinan anak II seperti biasa.
~ Awas akan kemungkinan terjadinya perdarahan post partum, maka sebaiknya
dipasang infuse profilaksis.
~ Bila ada kelainan letak anak II, melintang atau terjadi prolaps tali pusat dan
solusio plasentae, maka janin dilahirkan dengan cara operatif obstetric;
a. Pada letak lintang coba versi luar dulu.
b. Atau lahirkan dengan cara versi dan ekstrasi.
c. Pada letak kepala persalinan dipercepat dengan ekshasi vakum atau forseps.
d. Pada letak bokong atau kaki; ekstraksi bokong atau kaki.
~ Indikasi section caecarea hanya pada;
a. Janin I letak lintang.
b. Terjadi prolaps tali pusat.
c. Plasenta praevia.
d. Terjadi interlocking pada letak kedua janin 69; anak satu letak sungsang dan anak II letak kepala.
5. Kala IV diawasi terhadap kemungkinan terjadinya perdarahan postpartum; berikan suntikan sinto-metrin
yaitu l0 satuan sintosinon tambah 0,2 mg methergin intravena.
Prognosis
Prognosis untuk ibu lebih jelek bila dibandingkan dengan kehamilan tunggal, karena seringnya terjadi toksemi gravidarum, hidramnion, anemia pertolongan obstetric operatif dan perdarahan post partum.
Kematian perinatal tinggi terutama karena premature, prolaps tali pusat soluiso tali pusat.

Kehamilan Supriae
Kehamilan supriae atau kehamilan palsu atau pseudocysis adalah keadaan dimana seorang wanita merasa dirinya benar-benar hamil, tetapi sebenarnya dia sama sekali tidak hamil. Keadaan ini sering dijumpai pada wanita yang mandul dan sangat ingin sekali punya anak. Sebagai akibat kelainan rasa kejiwaannya maka timbullah gejala-gejala seperti wanita hamil; mual muntah, amenorea, perut membesar atau dibesar-besarkan, bahkan ada yang sampai merasakan gerakan-gerakan janinnya. Pernah dilaporkan seorang wanita datang ke rumah sakit untuk melahirkan bayi yang dikandungnya dan ibu ini dikirim bidan untuk bersalin. Setelah diperiksa untuk diteliti, ternyata bahwa wanita ini tidak hamil; uterus besar biasa dan tanda-tanda kehamilan lainnya tidak ada. Setelah diberitahukan yang sebenarnya barulah ibu ini insyaf bahwa dia tidak hamil.

Daftar Pustaka

Cunninghamm, F. Garry. 2005. Obstetri Williom. Jakarta: EGC

Mochtar, Rustam. 1990. Sinopsis Obstetri. Jakarta: EGC

Oxorn, Harry. L990. ILMU KEBIDANAN, Fisiologi don patologi persalinan.
Jakarta: Yayasan Essentia Medica

salam

feel free to reach your dream

Thursday, October 22, 2009

ROKOK, MEMBUAT BAYI MENJADI KECIL

Berhenti merokok? Aduh, susahnya! Lantas, gimana dengan si janin?

“Kalau memang sadar dirinya hamil, sebaiknya jangan merokok,” kata dr. Achmad Mediana, Sp.OG. Perlu diketahui, seseorang yang menghisap rokok sama dengan menghisap lebih dari 60.000 unsur kimia beracun, diantaranya karbonmonoksida, hidrogen sianida, nikotin, dan karsinogen (zat pemicu kanker).

Nah, saat hamil, bukan cuma ibu hamil perokok yang terancam bahaya, tapi juga janin di kandungan ikut menanggung akibatnya. Mengingat janin mendapat suplai oksigen dan makanan dari sang ibu melalui plasenta.

Seberapa jauh, sih, bahaya rokok buat janin dari si ibu perokok?

PEMBULUH DARAH TERGANGGU

Kandungan sianida pada rokok dapat mengakibatkan menurunnya kemampuan bayi menggunakan vitamin B 12. Akibatnya pembentukan sel darah merah akan terganggu karena kehadiran vitamin itu berguna untuk memproduksi protein dasar yang berfungsi bagi pembentukan sel darah merah.

Hal itu sama bahayanya dengan nikotin yang terdapat di dalam rokok. Nikotin bisa menempel di dinding-dinding pembuluh darah dan mengakibatkan vlek-vlek di pembuluh darah. “Nah, bayangkan jika vlek itu menempel di pembuluh-pembuluh darah yang menuju ke rahim. Apalagi sifat dari pembuluh darah bisa melebar atau menyempit. Mau tak mau pembuluh darah jadi terganggu. Belum lagi zat nikotin yang ikut mengalir masuk ke janin,” terang Achmad yang berpraktek di RS Gandaria, Jakarta Selatan.

Bahaya lain muncul dari kandungan karbonmonoksida. Kadar zat itu dalam darah bayi bisa menyebabkan tingkat oksigen dalam darah bayi berkurang 20 persen. Akibatnya, jantung janin bekerja lebih keras untuk mencukupi kebutuhan oksigen. Tentu saja kalau ini berlangsung terus menerus akan membahayakan kelangsungan hidup janin.

BAYI JADI KECIL

Timbulnya vlek dalam darah si ibu akibat nikotin bisa mempengaruhi aliran darah ibu ke janin. “Bisa jadi aliran darah itu terhambat,” ujar Achmad. Itulah mengapa kebiasaan merokok sering dikaitkan dengan pertumbuhan janin terhambat (Intrauterine-growth-retardation/IUGR). “Bayi akan menjadi kecil. Kelambatan pertumbuhan ini biasanya terjadi mulai kehamilan memasuki usia 18 minggu.”

Terhambatnya perkembangan janin ini berlanjut terus hingga menjelang kelahiran. Ibu yang merokok selama kehamilannya menyebabkan pengurangan berat badan bayi sekitar 150-250 gram. Bayi lahir dengan berat badan di bawah normal, 2500 gram.

Karena bayinya kecil, maka semua organnya juga kecil. Termasuk ukuran otaknya jadi kecil. Sehingga karena modal sejak lahir sudah tak bagus, maka dalam perkembangan selanjutnya juga akan mengalami keterlambatan. Kualitasnya tak akan sama dengan bayi normal. Pertumbuhannya bisa jadi akan terhambat.

Bisa jadi akibat yang dirasakan tak langsung nampak. Mungkin baru muncul beberapa tahun kemudian. Bukan tak mungkin akan mempengaruhi kemampuan intelektual si anak kelak, karena berbagai unsur kimia yang masuk dalam tubuh sejak dalam kandungan.

JANIN CACAT

Perlu diketahui, pada trimester pertama kehamilan, ujar Achmad, adalah masa pembentukan organ-organ penting. “Nah, kalau sedang dalam masa pembentukan organ, lalu aliran darah ke janin berkurang, bisa jadi membuat keguguran atau kelainan bawaan pada janin.” Umumnya terjadi bentuk kelainan mayor, seperti tidak terbentuknya salah satu anggota tubuh (kepala, tangan, kaki, dsb).

Saat ini kemajuan teknologi kedokteran sudah bisa mendeteksi gangguan tersebut sejak awal. Misalnya dengan USG. “Kalau di trimester pertama terlihat ada kelainan bawaan, maka biasanya akan diminta digugurkan.”

Jika tak ditemukan kelainan, kehamilan bisa saja diteruskan. Tapi, harus terus dilakukan pemantauan terhadap perkembangan janin. Screnning kehamilan berikutnya dilakukan pada trimester kedua. “USG kembali dilakukan untuk melihat apakah organ-organ, seperti otak, dada, jantung bisa berkembang normal,” kata Achmad.

Pemantauan perkembangan janin terus dilakukan sampai kehamilan trimester ketiga. Termasuk mengukur arus darah ibu ke janin. Pada usia kehamilan ini, bila ditemukan sirkulasi uteru placenter sudah tak memungkinkan bekerja dengan baik, sebaiknya janin dipertimbangkan untuk segera dilahirkan. “Dan dilakukan pengobatan di luar setelah bayi dilahirkan.” Keputusan ini dilakukan dengan tetap mempertimbangkan kesanggupan janin untuk bisa hidup di luar rahim. “Kalau dinilai ia tak layak lagi hidup di dalam rahim ibunya, lebih baik diobati di luar. Biasanya ia akan bisa mengejar ketinggalannya setelah di luar.”

GANGGUAN PERSALINAN

Apakah merokok juga mengakibatkan gangguan persalinan? Secara langsung memang merokok tak mengakibatkan timbulnya gangguan pada proses persalinan. “Ibu perokok bukan indikasi untuk persalinan lewat operasi.” Artinya ibu perokok masih memungkinkan untuk melahirkan pervaginam. Dengan satu syarat, paru-parunya tak terganggu, maka tak menghambat untuk bisa melahirkan secara normal. “Kecuali kalau paru-parunya sudah terganggu, seperti batuk kronis, kesulitan bernapas, dan sebagainya, bisa jadi tenaganya kurang saat melahirkan.”

Namun begitu perlu diingat, rokok bisa mengakibatkan gangguan pada plasenta, misalnya plasenta previa (posisi plasenta menghalangi jalan lahir) meningkat menjadi 25 persen lebih sering dari ibu hamil bukan perokok. Bahkan, rokok merupakan salah satu penyebab kematian bayi baru lahir. Sebuah penelitian di Swedia menunjukkan bahwa sejumlah 5 persen kematian bayi baru lahir disebabkan kebiasaan merokok pada ibu hamil.

Yang tak kalah pentingnya kebiasaan merokok biasanya disertai dengan sedikitnya nafsu makan si perokok. “Karena perokok biasanya juga tak doyan makan, sehingga berpengaruh pula pada gizi si janin. Janin bisa terkena defisiensi gizi.” Perlu diketahui malnutrisi pada ibu hamil akan merusak perkembangan otak janin.

TERAPI YANG DILAKUKAN

Apa boleh buat, karena dampaknya yang sangat berbahaya, mau tak mau si ibu tentunya harus stop merokok. “Mungkin memang sulit menghentikannya seketika, tapi kalau ingin bayinya sehat, tak ada pilihan lain,” bilang Achmad.

Jika ketergantungan pada rokok ini sangat berat, anjurnya, ikutlah terapi berhenti merokok. “Lakukan banyak aktivitas, perbanyak relaksasi, dan ganti rokok dengan mengemil buah atau permen.” Akan lebih baik bila mengemil buah, karena bermanfaat buat nutrisi si janin juga. Sehingga dapat dicegah terjadinya malnutrisi pada janin.

Kendati demikian tetap saja mengandung risiko jika sebelum hamil si ibu merokok. “Sebab, nikotin yang menempel di pembuluh darah tetap ada. Bisa jadi sudah sangat tebal kalau ia adalah perokok berat, lebih dari 2 bungkus per hari. Apalagi kalau parunya juga sudah penuh vlek. Vlek sangat lama hilangnya. Jadi, tetap saja berisiko.”

Kecuali itu, penghentian merokok butuh proses, tak bisa seketika. Padahal kita dihadapkan pada janin yang sedang tumbuh. Untuk itu perlu proteksi pada bayinya. “Si bayi harus diberi obat penguat.” Itulah mengapa, Achmad menyarankan agar si ibu lebih kerap kontrol ke dokter untuk memeriksakan kehamilannya.

Si ibu juga akan diberi vitamin dan glukosa, supaya bisa memberi nutrisi ke bayinya. Dietnya juga diatur, yaitu lebih banyak mengkonsumsi makanan tinggi protein.

Si ibu juga disarankan untuk mencegah kemungkinan seringnya terjadi kontraksi. “Untuk itu biasanya diberikan obat tokolitik untuk menghilangkan kontraksi tersebut.” Karena kontraksi yang terlalu sering akan membuat kelahiran lebih awal atau prematur.

Sedangkan untuk memperbaiki sirkulasi darahnya, si ibu diminta memperhatikan pola tidurnya. “Tidurnya diatur lebih banyak miring ke kiri. Sehingga aliran darah ke bayinya jadi maksimal. Jadi, aliran darah yang sedikit dari si ibu itu jangan sampai diperparah.”

Sebaiknya si ibu juga rajin melakukan oksigenisasi. Karena, dengan aliran darah si ibu yang berkurang, biasanya aliran oksigen juga berkurang. “Lakukan oksigenisasi tiga kali sehari. Masing-masing selama 15 menit. Oksigenisasi, selain bisa dilakukan dengan mengisap oksigen, juga dengan cara jalan-jalan pagi selama 1 jam.”

Pokoknya, terang Achmad, upaya-upaya tersebut tak ada artinya jika si ibu tetap mengkonsumsi rokok hingga persalinan tiba. “Yang penting, rokoknya harus distop, gizi diperbaiki, sirkulasi darah ke janin diperbaiki, dan jaga jangan sampai ada kontraksi di rahim ibunya.” Nah, mengingat bahayanya yang tidak kecil, masihkah Ibu berani merokok?

Riesnawiati/Indah Mulatsih .

Stop Rokok Saat Hamil

* MOTIVASI

Berhenti merokok merupakan hal sulit bagi perokok. Kemauan dan motivasi yang kuat bisa mewujudkan hal itu. Keinginan Anda untuk hamil bisa menjadi salah satu motivasi untuk berhenti merokok. Ingatlah, Anda berdua hanya menginginkan yang terbaik buat bayi Anda.

* BERTAHAP

Jika merencanakan hamil, jauhi rokok sebelum kehamilan terjadi. Mungkin sulit untuk berhenti sekaligus. Kurangi sedikit demi sedikit. Jangan pernah merokok lagi, setelah berhenti total, meski hanya untuk satu batang rokok.

* ALIHKAN PERHATIAN

Setiap kali keinginan merokok itu muncul, alihkan perhatian Anda pada yang lain, misalnya minum air putih atau makan buah-buahan. Ingat satu hal, seorang bayi sehat akan menjadi hadiah bagi kerja keras Anda.

* LAKUKAN KEGIATAN

Lebih baik lakukan kegiatan yang bermanfaat buat janin. Misalnya, ikuti kelas prenatal, senam hamil, atau memperdengarkan musik buat si janin.

* KONSULTASI RUTIN

Mengingat akibat yang tidak kecil bagi janin dari ibu perokok, konsultasilah dengan dokter secara rutin. Agar setiap gejala dan akibatnya bisa terdeteksi sejak awal.

sumber (klik)

Artikel terkait (klik)

salam

feel free to reach your dream

ROKOK DAN KESEHATAN REPRODUKSI

Rokok bagaikan pabrik kimia. Tar merupakan kumpulan dari ribuan macam bahan kimia, diantaranya CO, nitrogen oksida, sianida, hidrogen, amonia, asetilen, benzaldehida, benzena, metanol,dll, yang bisa mengganggu kesehatan.

Sebatang rokok mengandung 3-6% CO yang kalau masuk ke dalam peredaran darah akan mengurangi kemampuan hemoglobin darah untuk mengikat oksigen. Kadar CO perokok berat bisa mencapai 5% dan dapat mengganggu kesehatan.

Penyakit yang dapat dipicu oleh rokok antara lain penyakit kanker (paru-paru, tenggorokan, pita suara, lambung), penyakit jantung koroner, bronkitis, emfisema (melebarnya gelembung paru-paru), tekanan darah tinggi yang bisa menyebabkan stroke, katarak, sinusitis, gangguan pertumbuhan janin dan gangguan kesuburan pria maupun wanita.

Ancaman rokok bagi kesuburan dan potensi seksual kaum pria agaknya cukup efektif karena terbukti meresahkan pria perokok.Kampanye yang diawali di Thailand sekitar 1995 itu dianggap berhasil menurunkan jumlah perokok walau tidak signifikan. Para pria yang merasa gundah akan berkurangnya kesuburan dan potensi seksual mereka akan berpikir dua kali untuk melanjutkan kebiasaannya merokok.

Seseorang yang merokok selama bertahun-tahun akan tercemar darahnya oleh nikotin yang melalui pembuluh darah akan dibawa ke seluruh tubuh, termasuk ke organ reproduksi. Racun nikotin akan berpengaruh terhadap spermatogenesis atau terjadinya pembelahan sperma para pria. Padahal pembelahan itu sangat kompleks, yang kemudian bisa menjadi gen dari si pemilik sperma.

Agar dapat membuahi sel telur, sperma harus berkualitas baik. Artinya, jumlahnya cukup, kualitas yang meliputi bentuk, gerakan dan kecepatannya harus baik. Sperma yang kurang baik tidak akan mampu membuahi sel telur yang letaknya cukup jauh dari vagina. Ejakulasi yang kuat saja tidak cukup, sebab kemampuan membuahi tergantung pada kulitas dan kuantitas sperma. Pada saat perokok berat yang spermanya kurang baik berhenti merokok, kulitas sperma bisa meningkat sejauh yang bersangkutan tidak mempunyai gangguan organik lain. Selain berhenti merokok, yang bersangkutan juga harus mengubah pola hidupnya yang lain, seperti tidur yang cukup, makan teratur dan badan tidak boleh terlalu lelah.

Efek rokok tidak hanya mempengaruhi kualitas dan kuantitas sperma, tetapi juga menjadi faktor resiko disfungsi seksual. Gangguan seksual pada pria terdiri atas gangguan libido, ereksi, ejakulasi, dan gangguan orgasme. Gangguan disfungsi ereksi (DE) khususnya terjadi pada perokok. Semakin berat gangguan DE, makin sulit pula pemulihannya. Cara pengobatan yang kini lazim dipakai adalah, pertama-tama menghentikan kebiasaan merokok. Kemudian dicoba dengan arterialisasi atau semacam bedah by-pass dengan menambah pembuluh darah baru pada penis, diambilkan dari pembuluh darah pada bagian lain tubuh. Keberhasilan dari pengobatan ini tidak mencapai 100%.
Cara lain, dengan obat dengan obat dan suntikan yang dilakukan secara rutin. Ini pun mensyaratkan dihentikannya rokok terlebih dahulu, dan kalau terdapat gangguan sampingan harus terus dipantau. Misalnya tekanan darah, kadar gula darah dan kadar kolesterol terus dijaga agar tetap stabil.

Apabila pembelahan sel-sel mengalami gangguan karena nikotin masuk ke dalam darah, dengan sendirinya terhambat pula perkembangan janin. Akibatnya, bisa terjadi keguguran atau bayi lahir cacat seperti bibir sumbing, hidung pipih atau berat badan kurang.

Meski tidak merokok, nikotin dapat masuk ke dalam tubuh perokok pasif. Mereka ikut menghisap asap sampingannya sehingga tidak lepas dari dampak buruknya. Bila isteri sedang sedang hamil, sebaiknya suami tidak merokok saat berada didekatnya, karena akan meracuni janin. Setelah bayi lahir pun, ia harus dihindarkan dari asap rokok.

Gangguan kesehatan reproduksi yang disebabkan oleh kebiasaan merokok pun berbeda dengan pria. Gangguan yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi tersebut dapat bermacam-macam bentuknya mulai dari gangguan haid, early menopause, sulit untuk hamil, kehamilan di luar kandungan, keguguran dan timbulnya kecacatan pada janin.

Nikotin dapat menyebabkan gangguan pematangan pada sel telur sehingga sulit terjadi kehamilan. Gangguan pada proses pelepasan sel telur meningkatkan resiko wanita perokok untuk mengalami kehamilan di luar kandungan sekitar 2-4 kali lebih tinggi dibandingkan dengan wanita buka perokok. Nikotin juga menjadi penyebab timbulnya gangguan haid pada wanita perokok karena mempengaruhi metabolisme hormon estrogen yang tugasnya mengatur proses haid. Gangguan metabolisme akan menyebabkan haid tidak teratur dan pada wanita perokok akan mengalami nyeri perut yang lebih berat ketika haid.

Merokok berhubungan dengan resiko tinggi untuk mengalami kelainan dalam kehamilan, antara lain ketuban yang pecah sebelum waktunya dan gangguan pada plasenta. Kebiasaan merokok pun dikaitkan dengan kelahiran prematur dan berat badan bayi yang dilahirkan cenderung rendah. Bayi yang lahir dengan berat badan rendah memiliki resiko tinggi untuk sakit bahkan meninggal dunia.

salam
feel free to reach your dream

WASPADAI ANCAMAN KELAINAN KROMOSOM

Hati-hati, lo, Bu-Pak, bayi yang dilahirkan bisa cacat atau malah meninggal. Segera periksakan sebelum usia kehamilan menua.

Kelainan kromosom kerap diungkap dokter sebagai penyebab keguguran, bayi meninggal sesaat setelah dilahirkan, maupun bayi yang dilahirkan sindrom down. Bukankah kromosom merupakan tempat DNA atau zat dasar yang mencetak manusia?

Kelainan kromosom, terang ahli genetika dari Laboratorium Klinik Utama “Johar” Jakarta, dr. Singgih Widjaja, umumnya terjadi saat pembuahan, yaitu saat sperma ayah bertemu sel telur ibu. Namun sebelum ovum dan sperma ini matang, terjadi pembelahan 2 kali yang mengurangi jumlah kromosom dari 46 menjadi 23. “Nah, pada pembelahan inilah bisa terjadi gangguan. Misal, saat pematangan sel telur, salah satu kromosom tak bisa pisah alias

Setelah matang, ovum punya 22 pasang kromosom autosom dan 1 pasang kromosom X. Sedangkan separuh sperma punya 22 kromosom autosom dan 1 kromosom Y. “Padahal hasil dari pertemuan ovum dan sperma yang dinamakan zigot, bila kelak jadinya perempuan seharusnya punya 44 kromosom autosom dan 1 kromosom XX. Sedangkan zigot yang menjadi pria punya 44 kromosom autosom dan kromosom XY.”

Dengan demikian, kromosom normal orang tua bisa diturunkan sebagai kromoson normal pada anaknya, namun bisa pula diturunkan abnormal jika pada proses penurunannya ada kelainan atau gangguan.

ANEKA KELAINAN

Ada 4 tipe penyebab kelainan kromosom, yaitu (1) nondisjunction: ada gangguan dalam pelepasan sepasang kromosom, entah terjadi pada sebagian atau seluruhnya; (2) translokasi: terjadi penukaran 2 kromosom yang berasal dari pasangan berbeda; (3) mosaik: terjadi salah mutasi pada mitosis/pembelahan di tingkat zigot; dan (4) reduplikasi atau hilangnya sebagian kromosom.

“Namun yang terberat bila ada bagian kromosom yang hilang atau ditambahkan yang disebut trisomi, atau karena struktur kromosom yang berubah,” jelas Singgih. Nah, dari ketidakseimbangan autosom ini, kelainannya pun macam-macam, antara lain:

* Trisomi 21: Pada kelainan ini, kromosom nomor 21 ada 3 buah, bukan 2 buah seperti seharusnya. Itulah mengapa, kelainan ini sering dikatakan trisomi 21. Dampaknya, bayi yang dilahirkan mengalami mongoloid atau sindrom down.

* Trisomi 18: Kromosom nomor 18 ada 3 buah. Bayi yang dilahirkan mengalami sindrom edward, biasanya akan meninggal sesaat setelah lahir.

* Trisomi 17: Kromosom 17 ada 3 buah. Bayi yang dilahirkan akan meninggal setelah lahir.

* Trisomi 13: Kromosom 13 ada 3 buah. Bayi yang dilahirkan mengalami sindrom patau, juga meninggal sesaat setelah lahir.

* Cat eye syndrome: Pada kasus ini, kromosom 22 hilang sebagian. Bayi yang dilahirkan akan mempunyai kelainan pada bentuk muka dan jantungnya.

Sementara kelainan kromosom seks lebih sedikit dibanding kelainan autosom, yaitu:

* Sindrom turner: Biasanya terjadi pada wanita, yaitu jumlah kromosomnya ada 45 buah dengan kromosom seksnya cuma 1 X, bukan XX seperti umumnya. Otomatis, anak perempuan yang mengalami sindrom ini tak bisa mentruasi.

* Sindrom poli-X atau superfemale: Juga Terjadi pada wanita. Jumlah kromosomnya 47 XXX. Biasanya anak dengan sindrom ini jadi kurang IQ-nya atau retardasi mental ringan.

* Sindrom kleinefelter: Biasanya terjadi pada lelaki, yaitu jumlah kromosomnya 47 XXY. Padahal, kromosom lelaki harusnya XY. Jadi, dalam kelainan ini, meski kromosomnya lelaki tapi fisiknya perempuan. Soalnya, ia tak punya uterus atau rahim, hingga ia tak akan bisa mengalami menstruasi apalagi punya anak. Hal ini disebabkan pertumbuhan hormon yang tak bisa ke testis, hingga larinya ke payudara. Jadi, testis biasanya ada tapi kecil. Pun vaginanya sangat kecil dan cetek.

PEMERIKSAAN KROMOSOM

Adapun mereka yang berisiko tinggi dalam terjadinya kelainan kromosom, antara lain:

a. Orang dengan kelainan genetik kongenital (bawaan), yaitu ayah atau ibu yang membawa kelainan kromosom. “Misal, yang kromosomnya mengalami translokasi. Mungkin pada mereka tak menjadikan masalah kecacatan karena kromosomnya tetap seimbang. Artinya, translokasinya terjadi karena di nomor tertentu hilang, tapi menempel ke nomor lain. Itulah mengapa untuk mereka tetap bisa normal. Namun tak demikian halnya pada anak-anak mereka, karena yang diturunkan yang jelek itu, maka jatuh ke anaknya bisa tak seimbang. Akibatnya, anaknya cacat.”

b. Pembawa mutasi gen, seperti penderita hemofilia atau anaknya menderita thalasemnia, albino.

c. Mengalami keguguran berulang kali yang mungkin penyebabnya susunan kromosom tak seimbang.

d. Memiliki anak dengan kelainan kromosom, hingga perlu diselidiki apakah karena keturunan atau bukan. Untuk itu, perlu dilakukan analisa kromosom pada saudara-saudara dan ayah-ibunya.

e. Memiliki anak retardasi mental/kebodohan tanpa diketahui penyebabnya.

f. Memiliki anak dengan jenis kelamin diragukan (sex ambigua).

g. Penderita leukimia dan tumor ganas.

h. Suami-istri yang mengalami infertilitas.

i. Wanita dengan manore primer (tak pernah haid); wanita hamil usia di atas 35 tahun.

Dengan demikian, mereka yang berisiko tinggi dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan kromosom. Adapun cara pemeriksaannya:

1. Paling gampang lewat darah karena dalam darah ada sel-sel limposit atau sel darah putih. Sel-sel inilah yang dikembangkan hingga mengalami pembelahan jadi 2 dan didapat kromosomnya. “Darah diambil sebanyak 3 ml, lalu ditaruh dalam botol dan dicampur dengan media tertentu. Selanjutnya, ditaruh dalam inkubator dengan temperatur 37 derajat celcius. Setelah 3-4 hari, sel darah merah dihancurkan hingga tinggal sel darah putih yang kita pecah dengan hykotonic atau garam sampai menggembung, yang setelah kering akan pecah. Saat itulah keluar kromosomnya. Dari situ kita lihat, apakah ada kelainan.”

Umumnya cara ini dilakukan terutama pada indikasi: bila jenis kelaminnya diragukan (sex ambigua); wanita dengan manore primer (tak pernah haid); anak dengan kelebihan kromosom; kasus leukimia dan tumor ganas; retardasi mental atau kebodohan tanpa diketahui penyebabnya; keguguran berulang kali; serta infertilitas.

2. Skrining janin lewat cairan amnion atau ketuban ibu hamil pada usia kehamilan 16-20 minggu. Soalnya, janin mengeluarkan sel, minum, dan kencing dalam air ketuban. Nah, air ketuban ini diambil 20 ml dan dimasukkan ke dalam tabung, lalu diputar-putar hingga muncul endapan yang merupakan sel-sel janin. Selanjutnya, sel-sel ini dimasukkan ke dalam botol dan dicampur dengan medianya, lalu ditempatkan di tempat bersuhu 37 derajat celcius. Makan waktu 2 minggu baru bisa memisah-misahkan kromosomnya.

Pemeriksaan cara ini dilakukan bila ada indikasi: wanita hamil di atas usia 35 tahun; umur suami lebih dari 65 tahun; bila ada anak atau saudara kandung si janin yang mengalami cacat/retardasi mental/sindrom down; ibu pernah mengalami keguguran lebih dari 2 kali dan tak diketahui penyebabnya; terdapat kecurigaan pada janin ada kelainan fisik, semisal dari hasil USG diketahui lehernya tebal, mukanya mongo- loid, atau tangannya menggenggam; dan bila janin ada tanda-tanda pertumbuhan terhambat.

KEPUTUSAN DI TANGAN IBU

Jadi, Bu-Pak, alangkah baiknya bila pemeriksaan tersebut dilakukan. Terlebih jika bayi pertama ada yang cacat, sebaiknya pada kehamilan berikut dilakukan pemeriksaan kromosom. Soalnya, jika penyebabnya translokasi, setiap anak bisa saja terkena. Jadi, sangat gambling.

Itulah mengapa, saran Singgih, jika tak ingin anak kita kelak punya kelainan, sebaiknya lakukan deteksi dini. Caranya:

* Skrining janin lewat air ketuban pada ibu hamil yang diketahui membawa kelainan genetik.

* Diagnosa dini pada orang dengan kelainan genetik kongenital (bawaan), serta konseling genetik pada orang tua dan keluarga dekat yang berisiko tinggi.

* Deteksi pembawa mutasi gen atau translokasi kromosom yang diikuti konseling genetik.

* Memonitor kehamilan berisiko tinggi pada janin dengan cacat berat.

* Menghindari faktor-faktor lingkungan yang jelek seperti pekerjaan yang memungkinkan terkena radiasi, obat bius, ionisasi, infeksi bakteri atau virus, merokok, dan alkohol. “Orang-orang yang perokok, suka minum alkohol, dan sebagainya ada kemungkinan kromosomnya mengalami kelainan. Nah, kalau ingin anaknya enggak cacat atau mati, ya, lebih baik menghindari ini semua.”

Namun bila hasil pemeriksaan menunjukkan janin mengalami kelainan kromosom, berarti tak bisa diobati lagi. Bila yang sindrom down, bayinya pasti hidup tapi cacat; sedangkan trisomi lainnya pasti si bayi meninggal sesaat setelah dilahirkan.

Dengan demikian, “keputusan di tangan si ibu sendiri, mau diteruskan atau digugurkan kehamilannya,” bilang Singgih. “Kita kembalikan ke hukum agamanya masing-masing. Selain itu, hukum di negera kita sendiri sudah melegalisir abortus jenis ini atau belum?”

Bagaimana dengan solusi bayi tabung seperti dilakukan di Amerika pada keluarga-keluarga berisiko tinggi terkena kelainan kromosom? Menurut Singgih, dengan cara bayi tabung memang bisa dipilih zigot dengan kromosom yang baik saja yang diteruskan jadi bayi, sementara zigot yang berasal dari kromosom jelek tak diteruskan. “Namun sel telur dan sel sperma yang kromosomnya jelek ini, kan, sebenarnya juga bakal embrio yang telah disatukan Tuhan. Dengan demikian, bila dibuang, apakah bukan berarti tindakan aborsi? Jadi, kembali ke legalitas tadi.”

Sebuah pilihan yang dilematis, ya, Bu-Pak?